Pemerintah Beberkan Kunci Sukses Mudik 2017

Pemudik sepeda motor memasuki kapal Roro.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ardiansyah

VIVA.co.id – Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muldjono, Kepala Korlantas Mabes Polri Irjen Royke Lumowa, dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki, membeberkan kunci sukses pemerintah mengatasi arus mudik dan balik tahun 2017.

UKP Pancasila Bagi-bagi Penghargaan Mudik Lebaran

Teten mengatakan, koordinasi yang baik antar institusi, menjadi kunci dalam mengatasi masalah kemacetan yang terjadi tahun-tahun sebelumnya.

Salah satu indikasinya, adalah angka kecelakaan yang turun. "Penurunan angka kecelakaan yang signifikan di tengah meningkatnya pemudik," ujar Teten, dalam siaran pers bersama di kantornya, Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis 6 Juli 2017.

Sukses di Mudik Lebaran, Menhub Beri Penghargaan Kakorlantas

Data dari Korlantas Mabes Polri, terjadi penurunan yang signifikan. Pada tahun 2016 angka kecelakaan 4.551. Menurun pada 2017 menjadi 3.168.

Jumlah korban meninggal dunia pada 2016 mencapai 1.261 jiwa, namun mengalami penurunan pada 2017 menjadi 742 jiwa. Korban luka berat 2016 mencapai 1.148, dan menurun pada 2017 menjadj 687 jiwa.

Kecelakaan Mudik Turun Buat Keuangan Jasa Raharja Aman

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, koordinasi lintas sektor antara pihaknya, Kementerian PU dan Korlantas Polri,  sangat baik.

Bahkan, koordinasi ini berjalan terus hingga peninjauan ke lapangan terutama lokasi yang rawan kemacetan.

"Pak Teten kadang berkunjung secara on air ke Kemenhub, sebaliknya saya juga berkunjung ke tempat Pak Royke di Kakorlantas. Sehingga koordinasi berjalan lancar ke titik yang paling kritis di Nagrek, Cikarang Utama, Grinsing. Semua bisa kita capai, bahkan ke Papua pun bisa kita capai," jelas Budi Karya.

Keterlibatan Korlantas Mabes Polri, yang satu komando hingga ke jajaran di bawahnya yakni polda-polda, dinilai juga berjalan efektif. Kepala Korlantas, Irjen Royke mengakui hal itu. Koordinasi terutama di internal mereka, sudah tidak lagi mengedepankan ego sektoral seperti tahun lalu.

"Jalan itu jaringan, tidak parsial. Sehingga tidak ada parsial. Polda A tidak mau daerahnya macet, lewat pantura saja. Nah, untuk tahun ini itu tidak ada. Kemudian pengendalian pusat. Polda-polda harus patuh pada Mabes Polri tapi sebelumnya tentunya SOP, formula atau skenarionya kami rembuk bareng sehingga begitu eksekusi bisa diterima," jelas Royke.

Sementara Menteri PU Basuki mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan mudik 2017 jauh hari. Bahkan sejak awal 2017, karena harus ada penyiapan infrastruktur jalan.

Tugas Kementerian PU, adalah menyiapkan infrastruktur. Sementara regulasi atau aturan, oleh Kemenhub dan Polri.

"Saya bekerja sebelum mudik. Kalau setelah mudik pasti Pak Menhub dan Pak Royke yang muncul. Karena di situlah peran regulasinya. Saya harus bisa memberikan pilihan jalur mudik lebih banyak dari tahun 2016," lanjut dia.

Di antara yang dipersiapkan adalah tol darurat. Yang dianggapnya cukup efektif memecah beberapa titik kemacetan.

Lalu ada juga pembangunan flyover perlintasan kereta, yakni di Klonengan, Dermoleng, Kretek dan Kesambi, yang berada di ruas jalan Tegal-Purwokerto. Di mana jalur ini menghubungkan pantura yang melintas ke tengah hingga ke jalur selatan.

Dengan flyover itu, maka bisa dihindari kemacetan berjam-jam dan panjang yang menular dari pantura hingga ke selatan.

"Kalau biasanya dibutuhkan waktu 14-16 jam melintasi keempat perlintasan kereta tersebut, kini tempuhnya semakin singkat, hanya 5-6 jam saja," jelas Basuki.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya