Jemaah Haji Dapat Uang Living Cost Pecahan 500 Riyal

Uang Riyal
Sumber :
  • VIVAnews/Umi Kalsum

VIVA.co.id – Jemaah Haji Indonesia akan menerima uang saku atau living cost sebesar 1.500 Saudi Arabian Ryal (SAR) sebelum berangkat ke Tanah Suci. Uang ini berasal dari komponen Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang telah dibayarkan jemaah.

77 Jemaah Haji Indonesia Masih di Arab Saudi Jalani Perawatan di Rumah Sakit

Menurut Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Keuangan Operasional Haji pada Direktorat Pengelolaan Dana Haji, dan Sistem Informasi Haji Terpadu, Suratman, serah terima uang living cost akan dilakukan Kemenag melalui PPIH Embarkasi di asrama haji embarkasi sebelum jemaah haji berangkat menuju bandara.

"Pemberian living cost sebesar 1.500 SAR bertujuan untuk memberikan bekal kepada jemaah haji agar dapat digunakan sebagai kebutuhan hidup dan untuk menunjang kepentingan ibadah selama di Tanah Suci," ujar Suratman di Gedung Kementerian Agama RI, Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta, Selasa, 11 Juli 2017.

Kuota Jemaah Haji 2024 Diumumkan Sebanyak 221 Ribu, DPR RI Segera Bahas Perbaikan Penyelenggaraan

Dijelaskan Suratman, alokasi anggaran living cost jemaah haji tahun ini masuk BPIH sebagaimana Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2017. Pada Diktum ketiga disebutkan bahwa BPIH terdiri dari biaya penerbangan haji, biaya pemondokan di Mekah, dan biaya hidup (living cost).

"Uang living cost akan diberikan dalam bentuk pecahan 500 SAR. Pemberian pecahan tersebut dengan berbagai pertimbangan, seperti biaya pengadaan yang lebih murah, dan jemaah lebih mudah menyimpan karena lebih ringkas,” kata Suratman.

1 Jemaah Haji asal Palembang Hilang, Menteri Yaqut: Kami Terus Cari

Suratman mengimbau agar jemaah tidak buru-buru menukarkan uang tersebut menjadi pecahan yang lebih kecil di Indonesia. Karena saat berada di Arab Saudi, jemaah dapat dengan mudah membelanjakan uang tersebut meski dengan pecahan 500 riyal.

Selain itu, Suratman meminta kepada jemaah haji agar lebih berhati-hati saat membelanjakan uang living cost. Jemaah harus teliti dan mengenali betul uang pecahan riyal.

"Jangan sampai salah baca angkanya. Pernah ada jemaah haji yang belanja menggunakan uang 500 riyal namun beliau menganggap uangnya 50 riyal. Pada saat belanja uang kembaliannya tidak diambil karena menganggap uangnya 50 riyal," katanya.

Beruntung, setelah melapor ke sektor dan petugas mengantar kembali ke pedagang, uang kembali tersebut dikembalikan lagi.

"Beruntung pedagangnya memberikan uang kembalian yang seharusnya," kata Suratman yang pernah menjabat sebagai Kepala Sektor di Madinah. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya