Masih Rahasiakan Calon Ibu Kota Baru, Jokowi Punya Alasannya

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya/Tangkapan layar

VIVA.co.id – Wacana pemindahan ibu kota Indonesia sedang hangat diperbincangkan. Terkait hal ini, Presiden Joko Widodo akhirnya angkat bicara melalui akunnya di jejaring media sosial Facebook yang diunggah Kamis, 13 Juli 2017.

Jokowi Imbau Warga Mudik Lebih Awal, Jumlahnya Naik 56 Persen

Menurutnya, wacana tersebut hingga sampai saat ini masih berada dalam tahap kajian.

"Apakah ibu kota negara akan pindah? Pindah ke mana? Begini, wacana pemindahan ibu kota Negara Indonesia sampai saat ini masih berada pada tahap kajian," kata Jokowi dalam akun Facebook-nya.

Jokowi Ogah Komentari soal Sengketa Pemilu 2024 di MK

Pada saat kunjungan kerja acara penyerahan sertifikat Hak Atas Tanah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jokowi menyampaikan ada tiga provinsi yang bakal menjadi kandidat ibu kota negara Indonesia. Namun, ia enggan menyebutkan ketiganya.

"Provinsi mana saja, tentu tidak akan saya buka. Hal ini untuk meminimalisir harga tanah yang dapat melambung tinggi akibat aksi para spekulan," ujarnya.

Respons Istana soal Jokowi Disebut-sebut dalam Sidang Sengketa Pemilu di MK

Dijelaskan Jokowi, bahwa pemindahan ibu kota memerlukan kalkulasi mendalam dari aspek sosial, politik, infrastruktur dan perekonomian.

"Semua dihitung, kemudian baru diketahui kebutuhan biayanya. Itu menyangkut biaya yang banyak," ujarnya.

Sontak, status Presiden Jokowi yang diunggah di Facebook tersebut pun mendapatkan lebih dari 25 ribu tanda like dan lebih dari 5 ribu komentar dari warganet. Sebanyak lebih dari 1.800 warganet juga membagikan ulang unggahan itu.

Berikut tanggapan komentar dari warganet di status Presiden Jokowi.

"Memang akan butuh waktu lama untuk memindahkan ibukota dipindahkan ke Kalimantan, soalnya Jakarta sudah terlalu ramai itu akan menghambat jalannya pemerintah," kata seorang pengguna, Gumilar Rezky Hutomy.

"Ibu kota negara tidak perlu pindah yang penting pemerintah berupaya memenes semua daerah terutama ekonomi dan pendidikan sehingga membuat orang tidak selamanya harus ke ibu kota negara. Banyak orang ingin ke jakarta karena 2 faktor itu yang menarik," tulis Anwar Fatah.

"Irian Jaya aja Paaaakkk... eh Papua ding. Biar adeeeeemmm.. Trus g Ada banjir toh. Dstitu? Hiii," ujar Kyara Betty. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya