Jalur Maut Pantura Probolinggo, 20 Hari Renggut 16 Nyawa

Truk dan bus yang terlibat kecelakaan maut di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur
Sumber :
  • Dokumen Ditlantas Polda Jawa Timur

VIVA.co.id – Kecelakaan maut antara bus kontra truk yang menewaskan sepuluh orang di kawasan wisata Pantai Bentar Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat, 14 Juli 2017 dinihari, seakan meneguhkan jalur pantai utara Kabupaten Probolinggo sebagai 'jalur tengkorak'  atau rawan kecelakaan.

Korlantas Polri Beri Bantuan ke Bocah SD yang Kecelakaan hingga Kaki Kanan Diamputasi

Kecelakaan maut tersebut  adalah kasus kedua selama 20 hari terakhir. Selama itu, total 16 nyawa melayang di jalanan.
 
Sebelumnya, kecelakaan maut melibatkan sebuah mobil Toyota Avanza kontra bus malam terjadi di Jalan Taman Sari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Sabtu, 24 Juni 2017 dinihari. Ketika itu, enam penumpang Avanza tewas di lokasi kejadian akibat kecelakaan  tersebut. Seorang lainnya kritis.
 
Kecelakaan di musim mudik Lebaran itu terjadi setelah mobil Avanza yang melaju dari arah barat ke timur mengambil lajur kanan hendak menyalip kendaraan di depannya. Belum sempurna menyalip, dari arah berlawanan melaju kencang sebuah bus malam. Tabrakan pun tidak terhindarkan, Avanza dan bus adu moncong.
 
Dua puluh hari kemudian, kecelakaan bus Medali Mas kontra truk Hino terjadi di kawasan Pantai Bentar, Kecamatan Gending, kabupaten yang sama, Jumat, 14 Juli 2017 dinihari. Lokasi kejadian berjarak sekira 10 kilometer ke arah barat dari Kecamatan Dringu, atau 25 menit perjalanan kecepatan normal, tempat kecelakaan sebelumnya. Sepuluh penumpang bus Medali Mas tewas dalam kejadian ini.
 
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Machfud Arifin menduga, kecelakaan tersebut terjadi akibat kelalaian pengemudi atau human error. Pernyataan serupa disampaikan Machfud saat memberikan keterangan terkait penyebab kecelakaan maut Avanza kontra bus 20 hari lalu.
 
“(Penyebabnya diduga) Human error. Perjalanan jauh dari Mataram, Lombok, ya, pasti kelelahan (pengemudinya),” kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Machfud Arifin, di Markas Polda Jawa Timur, Jumat, 14 Juli 2017 pagi.
 
Analisa Machfud tersebut bisa jadi benar. Sebab, dua kecelakaan maut itu terjadi di waktu hampir sama, yakni dinihari, jam dimana pada umumnya orang istirahat. Kecelakaan Avanza kontra bus terjadi sekira pukul 02.45 WIB, sementara kecelakaan Jumat dini hari tadi terjadi sekira pukul 02.30 WIB. “Pasti ngantuk (pengemudinya),” ujarnya.  
 
 

Karo Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko

Operasi Keselamatan 2024 Rampung, Catat 372 Orang Tewas Karena Kecelakaan

Operasi Keselamatan 2024 yang dilakukan Polri selama dua pekan sejak 4 hingga 17 Maret 2024, sudah rampung. Sebanyak 86.437 pengendara di Tanah Air, kedapatan melanggar.

img_title
VIVA.co.id
18 Maret 2024