MCH 2017 Diminta Sajikan Berita untuk Konsumsi Internasional

Suasana Ibadah Haji di Mekah.
Sumber :
  • REUTERS/Ahmad Masood

VIVA.co.id – Sebanyak 22 anggota tim media center (MCH) Haji 1438M/2017H mengikuti pelatihan fungsi serta pembekalan petugas di Kementerian Agama, Jakarta. Pelatihan pembekalan dilakukan selama tiga hari ke depan, mulai Senin, 17 Juli 2017.

Alasan Menag Tak Ingin Tambah Kuota Jemaah Haji RI

Kepala Biro Humas Data Dan informasi Kementerian Agama Mastuki mengatakan, pembekalan bagi petugas MCH selama tiga hari ini merupakan lanjutan pembekalan yang telah di lakukan sebelumnya.

"Hasil pelatihan di Asrama Haji agar di update pada pembekalan saat ini terkait sisi humas data dan informasi sehingga pelaksanaan tugas dapat maksimal ketika berada di Saudi," kata Mastuki di gedung Kementerian Agama, Senin, 17 Juli 2017.

Meski Sukses, Haji 2017 Tetap Harus Dievaluasi

Dia mengatakan, fungsi MCH akan dioptimalisasi dengan pembagian tim masing masing daerah kerja (daker) yakni daker Mekah, Madinah dan Daker Bandara. Tim MCH juga diminta mampu menyajikan berita bagi masyarakat Indonesia dan internasional.

"Dalam pembekalan saat ini terdapat narasumber dari tim panitia haji dan direncanakan terdapat materi yang akan diberikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin," ujarnya.

Di Balik Sukses Penyelenggaraan Haji 2017

Mastuki menjelaskan, setiap tahun pelaksanaan ibadah haji terdapat keunikan dan tantangan yang dapat diantisipasi. Kemudian, ada pula yang tak dapat diantisipasi.

Maka, menurutnya peran MCH sangat dibutuhkan untuk menginformasikan kepada masyarakat seluruh dunia. Sebab, ibadah haji merupakan kegiatan internasional yang dipantau seluruh dunia, bukan hanya di dalam negeri.

Dia menambahkan, penguatan manasik haji dan mendesain pola kerja MCH yang lebih rapi juga akan difokuskan dalam pembekalan tim MCH. Hal ini penting karena dalam waktu sekitar seminggu lagi, seluruh tim MCH akan berangkat sehingga persiapan peralatan liputan dan pola liputan akan dimaksimalkan berdasarkan rancangan kerja operasional (RKO).

Mastuki menegaskan, berdasarkan kelebihan dan kemampuan masing-masing media, seluruhnya diwajibkan menyajikan berita untuk konsumsi masyarakat internasional tentang Islam Indonesia dan performa haji Indonesia yang akan diterapkan mulai tahun ini.

"Konsumsi berita juga untuk masyarakat luar negeri, website haji harus segera di maksimalkan, update video dan buku laporan haji tentang proses perjalan haji dan dokumentasi semua kegiatan haji harus dikerjakan dengan baik dan maksimal." 

Kemudian, ia mengingatkan agar petugas tim MCH 2017, hendaknya tidak mengaitkan perkembangan politik dalam negeri Saudi dengan liputan ibadah haji yang akan dilaksanakan di Saudi. Pasalnya, isu politik di Arab Saudi sangat sensitif untuk dipublikasikan.

Diharapkan, seluruh tim MCH hendaknya hanya meliput berita terkait kegiatan ibadah haji Indonesia. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya