Gubernur Sulsel: Anda Tidak Pancasilais, Jangan Masuk Sini

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Muhammad Yasir.

VIVA.co.id - Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo mengklaim tidak ada Pegawai Negeri Sipil di lingkungan pemerintah Provinsi Sulsel yang bergabung dengan organisasi kemasyarakatan anti-Pancasila seperti Hizbut Tahrir Indonesia. Ia, bahkan berani menjamin hal tersebut.

Guru Besar UMJ Ingatkan Gerakan Pro-Khilafah Masih Eksis di RI dengan Modus Baru

"Sampai detik ini tidak ada yang saya tahu HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) di sini, PNS. Saya belum lihat. Saya memang tidak bisa awasi orang per orang, tetapi secara umum tidak ada," kata Syahrul saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 25 Juli 2017.

Terkait imbauan pemerintah, dalam hal ini Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang menyatakan PNS yang terlibat organisasi anti Pancasila disarankan mundur, tidak perlu terlalu ditanggapi. Karena, kata dia, kondisi masyarakat Sulsel sudah terbilang aman.

Menag Yaqut Buka Suara Soal HTI Diduga Gelar Kegiatan di TMII

"Karena itu, di Sulsel tidak perlu terlalu ditanggapi, hal-hal seperti itu, karena tidak ada yang meresahkan, termasuk ormas Islam juga di sini. Apapun mereknya, menurut saya, tetap Pancasilais. Tetap bisa saya kendalikan dengan rutin koordinasi," katanya.

Sekadar diketahui, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, sebelumnya memperingatkan PNS yang bergabung dengan ormas anti Pancasila agar mengundurkan diri. Peringatan itu dia sampaikan menyusul keputusan pemerintah membubarkan HTI, yang belakangan berkembang kabar banyak pegawai negeri yang menjadi kader organisasi itu.

HTI Diduga Gelar Kegiatan di TMII, Polisi Akan Periksa Panitia Penyelenggara Acara

"Kalau saya rasa sih, Sulsel aman-aman saja dari semua masalah-masalah yang diributkan secara nasional, dan itu saya mau, orang Sulsel fokus saja dengan kerjaan yang lebih efektif saja, lebih berdayaguna. Tidak terbawa isu yang macam-macam dan tidak perlu. Akhirnya nanti saling menyalahkan," ujar Syahrul.

"Kalau HTI bersoal di Jakarta, di mana. Ya, mungkin di sana. Di Sulsel, saya belum lihat ada gangguan. Kalau tidak ada untuk apa mesti pusing-pusing kah. Semua orang baik-baik saja di sini," kata Syahrul menambahkan.

Jangan masuk Sulsel

Gubernur yang telah menjabat dua periode itu mengklaim seluruh warganya menganut paham Pancasila. Terlebih, dengan adanya budaya Siri' na Pacce yang merupakan panutan masyarakat suku Bugis-Makassar.

"Kalau Anda Tidak pancasilais, jangan masuk di sini. Pergi saja ke tempat lain. Intinya, kita Pacce na Siri, itu Pancasila. Kalau tidak punya malu dan harga diri, kau tidak Pancasilais," serunya.

Ditanya soal langkah pencegahan berkembangnya ormas anti Pancasila, Syahrul menyebut institusinya rutin melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan militer. Khususnya dengan melakukan komunikasi dengan pihak intelijen.

"Intelijen harus memberikan saya gambaran yang pasti. Saya selalu koordinasi. Gambaran apapun. Saya cuma tidak mau bicara vulgar. Teroris saja mau bikin meledak dan lain-lain, pasti saya harus kerja tuh," bebernya.

"Intinya kalau kacau-kacau di tempat lain, di sini aman-aman saja. Itu saja mending yang sakit kita obati, supaya tidak saling tuduh," sambungnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya