Kurir Sabu 3 Kilogram Ditembak Mati

Kepala BNN Jatim Brigjen Fatkhur Rahman ungkap kasus narkotika 3 kg
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id – Seorang kurir narkotika berinisial AS alias Y (26), warga Sentul, Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan, ditembak mati oleh petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur pada Minggu pagi, 30 Juli 2017. Pembawa sabu-sabu tiga kilogram itu melawan saat ditangkap.

Dikejar Polisi, Tersangka Narkoba Tabrak Warga di Kelapa Gading

Kasus ini diungkap BNN ketika diperoleh informasi maraknya peredaran narkotika di Pasuruan dan Probolinggo. Pada Minggu, 30 Juli 2017, polisi melakukan pengintaian di Pasuruan. Seorang pengedar berinisial TS (50), warga Kampung Baru, Gading, Kota Pasuruan, dikuntit.

Informasi diperoleh BNN, TS adalah pengedar yang berhubungan dengan jaringan Surabaya. Saat dikuntit, dia dan Y berjumpa. Sebuah tas ransel berpindah tangan.

Kejar-Kejaran dengan Pengedar di Pamulang, Polisi Sita 4 Kg Sabu

Saat itulah petugas melakukan penangkapan. Di dalam ransel ditemukan tiga bungkus sabu-sabu seberat total tiga kilogram.

Petugas melakukan pengembangan. Keduanya diperiksa untuk mencari jaringannya. Nah, saat pengembangan itulah tersangka Y melakukan perlawanan. Tembakan peringatan diabaikan. Petugas terpaksa menembak mati Y.

Polisi Ciduk Pengedar 2 Kg Ganja Untuk Pesta Tahun Baru

"Ini komitmen BNNP dan jajaran untuk perang terhadap narkoba di Jawa Timur," kata Kepala BNN Jatim, Brigadir Jenderal Polisi Fatkhur Rahman, di kantor BNN Jatim Jalan Raya Ngagel, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 31 Juli 2017.

Barang bukti sabu 3 kg

Barang bukti sabu yang disita BNN Jatim. Foto: VIVA.co.id/Nur Faishal

Dia menjelaskan, keduanya sudah lama berkecimpung dalam bisnis narkotika. Pasar sabu-sabu pelaku jual di kawasan Tapal Kuda, yakni Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, dan Banyuwangi.

"Sabu yang mereka jual kualitas mahal, berasal dari China dan Taiwan," ujar Fatkhur.

Operasi TS dan Y, lanjut dia, diduga dikendalikan oleh bandar yang mendekam di dalam penjara. Berdasarkan endusan BNN, peredaran narkotika di Jatim 80 persen diduga dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan Porong dan Rumah Tahanan Medaeng.

"Kami kesulitan membongkar di sana," ujar Fatkhur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya