Kemunculan Titik Api Kebakaran Hutan Indonesia Meningkat

Petugas pemadam kebakaran dibantu Masyarakat Peduli Api (MPA) berusaha memadamkan api di dekat perkebunan sawit ketika terjadi kebakaran lahan di Pekanbaru, Riau, Senin (31/7/2017).
Sumber :
  • ANTARA/Rony Muharrman

VIVA.co.id – Jumlah titik api (hotspot) penyebab kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah Indonesia mengalami peningkatan. Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berdasarkan pantauan satelit, meningkatnya jumlah titik api ini hanya terjadi dalam waktu sepekan.

Banjir Melanda Rusia, Lebih dari Sekitar 15.000 Rumah Terendam

Awalnya pada 27 Juli, tercatat hanya ada 173 titik, dan kemudian melonjak menjadi 239 titik hingga Minggu, 30 Juli 2017. Sebaran 239 titik api ini ada di Kalimantan Barat 126 titik, Nusa Tenggara Timur 42, Kalimantan Utara 35 , Kalimantan Timur 10, Kalimantan Selatan lima.

Lalu, Maluku empat titik, Riau satu, Kalimantan Tengah satu, Jawa Tengah dua, Jawa Timur dua, Sulawesi Selatan lima, Sumatera Selatan dua, Nusa Tenggara Barat satu, Sulawesi Tengah satu dan Bangka Belitung satu.

5 Ramalan Jayabaya yang Terjadi di Tahun 2024, dari Bencana Alam hingga Situasi Politik

Kebakaran lahan di Desa Babatan Saudagar, Pemulutan, Ogan Ilir

Helikopter Bolkow milik BNPB melakukan pemadaman kebakaran lahan dari udara di Desa Babatan Saudagar, Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Kamis (27/7/2017). FOTO: ANTARA/Nova Wahyudi.

Bukan Hanya Terbelah, Raja Jayabaya Juga Ramal Pulau Jawa Bakal Tenggelam

Di Kalimantan Barat, seperti dilaporkan BNPB dalam laman resminya, kemunculan titik api ini ditengarai oleh banyaknya praktik pembakaran lahan oleh warga.

"Meskipun sudah dilarang, kenyataannya masih banyak pembakaran hutan dan lahan," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Selasa, 1 Agustus 2017.

Banyaknya sebaran titik api ini dinilai mengkhawatirkan dan membutuhkan perhatian pemerintah daerah. Sebab, cuaca kemarau diperkirakan akan berlangsung hingga bulan September 2017. "Perlu partisipasi semua pihak," kata Sutopo.

Hingga kini, sebanyak lima provinsi telah menetapkan status siaga darurat untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Provinsi itu yakni, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya