JK: Novel Lebih Santai Bicara ke Media Dibanding Penyidik

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti.

VIVA.co.id – Wakil Presiden Jusuf Kalla memaklumi sikap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, yang memilih lebih terbuka kepada media untuk membicarakan kasus penyiraman air keras yang menimpanya, daripada kepada penyidik dari Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya.

Omongan Lawas Novel Baswedan soal Karma Firli Bahuri: Tak Usah Dibalas, Nanti Jatuh Sendiri

Menurut JK, Novel lebih santai melayani permintaan wawancara media ketimbang diperiksa secara mendalam oleh kepolisian. Hal itu menjadi sebab Novel lebih terbuka kepada media.

"Ya bicara di media mungkin lebih mudah daripada diperiksa. (Karena ada) data yang mesti diingat, macam-macam. Ya dia sampai bicara di BBC kan," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2017.

Firli Bahuri Kirim Surat ke Jokowi Nyatakan Mundur Jadi Ketua KPK, Novel: Modus Lama!

Meski demikian, JK meyakini bahwa pada akhirnya, Novel akan berkenan diperiksa oleh pihak kepolisian. Novel yang juga mantan anggota polisi akan menyadari bahwa pemeriksaan dibutuhkan guna mengungkap kasus penyerangan itu.

"Novel kan itu mantan polisi, jadi dia tahu jalurnya, caranya, itu harus terbuka, diperiksa," ujar JK.

Novel Baswedan Minta Firli Bahuri Segera Ditahan setelah Praperadilan Ditolak

Novel sendiri dirawat di Singapura usai diserang pada April lalu. Di sana, ia melayani permintaan wawancara sejumlah media, termasuk media asing, tentang kasusnya. Namun, Novel justru menolak saat penyidik Polda sengaja terbang ke sana untuk melakukan pemeriksaan serta membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

JK menyampaikan, kondisi Novel yang saat ini masih dalam masa pemulihan juga dipastikan akan menjadi pertimbangan dokter untuk memperkenankan Novel diperiksa oleh polisi. Atas penyerangan yang menimpanya sendiri, mata kiri Novel saat ini rusak hingga 95 persen. Sementara mata kanan juga mengalami kerusakan hingga 60 persen.

"Saya dengar, karena disuruh istirahat dulu oleh dokter, sehingga dia tidak boleh dulu stres lah, begitu. Tidak boleh berpikir panjang, karena dia itu dikhawatirkan (kondisi) matanya itu," ujar JK. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya