Mengais Rezeki Jelang HUT RI dari Kampung Bendera

Aktivitas warga Kampung Bendera di Garut, Jawa Barat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat

VIVA.co.id – Suara alunan mesin jahit terdengar nyaring dalam suatu ruangan. Uraian gulungan benang serta beberapa potongan kain ukuran besar tertata rapih. Sesekali bunyi tangan pekerja yang mengepak tumpukan kain berwarna merah putih ikut bersuara.

Keren! Brand Indonesia Terpajang di Times Square New York

Begini lah salah satu ruangan di rumah warga Kampung Bendera, Garut, Jawa Barat. Kampung Bendera bukanlah nama sebenarnya. Namun, karena sejak tahun 1970-an, hampir seluruh warga yang berada di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut Jawa Barat menjadi pengajin bendera maka desa tersebut kerap disebut Kampung Bendera.

"Jadi bukan satu kampung tapi beberapa kampung di Kecamatan Leles, ini memiliki profesi sebagai pengrajin bendera, maka kami sering disebut kampung bendera," ujar H. Encep salah seorang pengrajin bendera di Kampung Syuran, Desa Haruman, Kecamatan Leles Garut, Selasa 8 Agustus 2017.

Terapkan Prokes, HUT Kemerdekaan RI di Washington Berlangsung Khidmat

Mulai bulan April, setiap tahun warga mulai memproduksi bendera untuk dijual ke berbagai kota di Indonesia. Biasanya warga mulai menjajakan hasil produksinya pada bulan Juni dan Juli untuk kebutuhan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia.

"Jadi kalau keluar provinsi biasanya warga kami berangkat lebih awal sekitar bulan Juni, karena kalau terlambat bisa tidak laku," lanjut  Encep.

17 Agustus, Setop Kegiatan dan Ambil Sikap Sempurna Pukul 10.17 WIB

Target Pasar

Soal ekspor ke luar daerah, ada beberapa tempat yang menjadi incaran utama, seperti Nusa Tenggara Timur, Aceh, dan Sumatera Barat. Selain itu, ada beberapa daerah di Kalimantan dan Jawa.

Tak hanya bendera yang dipasarkan menjelang peringatan hari Kemerdekaan RI. Ada produk lain yang dijual,  seperti umbul-umbul dan baliho.

"Setiap tahun, para pengrajin memperoleh keuntungan yang besar, asalkan saat memasarkan harus tepat waktu," kata Encep.

Rata-rata kaum lelaki yang berangkat untuk memasarkan bendera memperoleh keuntungan yang cukup menggiurkan. Tiap pengrajin rata-rata bisa memperoleh keuntungan hingga puluhan juta rupiah.

"Bahkan, juragan benderanya bisa memperoleh penghasilan hingga miliaran rupiah, " ungkap Encep. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya