Menteri Agama Akui Lima Hari Sekolah jadi Masalah

Ilustrasi Pesantren.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Purna Karyanto Musafirian

VIVA.co.id – Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengakui jika kebijakan lima hari sekolah dalam program Penguatan Pendidikan Karakter Kementerian pendidikan dan Kebudayaan memang menjadi masalah.

Kemenag Salurkan Rp1,166 Triliun Dana BOS Tahap II ke 48.660 Madrasah

Lukman pun mengakui jika program lima hari sekolah memang akan berimbas pada Madrasah Tsanawiyah dan Pondok Pesantren. Karenanya, rencana itu mendapat penolakan termasuk orang tua murid.

"Sistem pendidikan yang sudah diterapkan puluhan tahun tentunya tidak sesuai dengan lima hari sekolah," kata Lukman di kampus UIN Yogyakarta, Selasa, 8 Agustus 2017.

Kepala Madrasah di Cianjur Pesta Narkoba Terancam Dipecat Tak Hormat

Karena itu, Lukman berharap sebelum penerapan rencana itu, harus dilakukan komunikasi terlebih dahulu dengan siswa, orang tua atau penyelenggara pendidikan di luar sekolah, seperti Madrasah ataupun pondok pesantren.

"Yang ditekankan pemerintah adalah Penguatan Pendidikan Karakter pada siswa, sehingga tidak boleh direduksi dengan lima hari sekolah, karena akan menimbulkan permasalahan kompleks," katanya. (ase)

Kemenag Tiadakan UN Bagi Madrasah, Ini Syarat Kelulusan Siswa
Ilustrasi kekerasan

Dua Pelajar Madrasah Tsanawiyah di Bekasi Jadi Korban Perundungan Sadis, Polisi Selidiki

Dua Bocah Perempuan di Bekasi Korban Perudungan, Dipukul hingga Dijambak.

img_title
VIVA.co.id
3 Oktober 2023