Gudang Suku Cadang Motor Palsu Omzet Puluhan Juta Digerebek

Rumah yang dijadikan gudang suku cadang motor palsu
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK Putra

VIVA.co.id – Jajaran Satreskrim Polresta Palembang menggerebek sebuah rumah di Jalan Sejahtera, Perumahan Grand Permata, Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami, yang dijadikan sebagai gudang pemalsuan spare parts atau suku cadang motor berbagai merek, Senin, 14 Agustus 2017.

Jaksa Dakwa Tujuh Eks Anggota PPLN Kuala Lumpur Palsukan Data Pemilih Pemilu 2024

Sebanyak lima orang yang diduga sebagai pelaku ikut ditangkap polisi. Mereka adalah Franki (54) warga Polygon, Gandus sebagai pemilik, dan empat sisanya karyawan, yakni Yulianto (52), Amin (33), Eman (35) dan Baidi (30). Pantauan di lapangan, rumah dua lantai tersebut dipenuhi spare parts motor, mulai dari busi, kampas rem, kampas kopling dan sebagainya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan, seluruh spare parts tersebut dipalsukan dengan cara mencetak merek Honda, Suzuki dan Yamaha menggunakan mesin press dan dibalut dengan plastik makanan.

Bukan Cuma Rieta Amilia, Gideon Tengker Juga Laporkan Nagita Slavina dan Caca Tengker

"Hampir seluruhnya dipasarkan di wilayah Sumsel. Semuanya spare parts kendaraan roda dua," kata dia, Senin, 14 Agustus 2017.

Dia menjelaskan, spare parts tersebut sebelumnya diproduksi di Jakarta dan selanjutnya dikirim ke Palembang untuk dikemas sebelum dipasarkan ke toko-toko penjual spare parts kendaraan roda dua. Adapun barang bukti yang diamankan adalah tiga mesin press.

Mantan Gubernur Sumsel Dilaporkan ke Bareskrim, Terkait Apa?

"Selain itu, label Yamaha, Honda dan Suzuki yang dicetak pelaku sendiri juga kami dapatkan," ujarnya.

Sementara itu, pengakuan Franki, rumah yang dijadikan home indusrty spare parts motor palsu disewa dari seseorang selama satu tahun. Selama menyewa, dia merekrut empat karyawan untuk mengemas spare parts serta mengantarkan barang tersebut.

"Barang dari Jakarta, di sini cuma mengemas saja. Biasanya ada orang yang datang untuk mengambil barang. Saya jual lepas semua," ujarnya.

Untuk harga, dibanderol dengan harga lebih murah dibanding dealer resmi. Misal kopling dijual dengan harga Rp18 ribu, busi Rp4 ribu dan rem 18 ribu.

"Pengiriman barang ke Palembang, satu bulan sekali. Omzet sekitar Rp30 juta per bulan," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya