Pria Bergolok Cegat dan Palak Pendaki Gunung Guntur

Saat rombongan Eno dan pendaki lain dihadang pria bergolok Gunung Guntur.
Sumber :
  • Repro Instagram

VIVA.co.id – Bagi pendaki gunung dan pecinta alam diminta untuk berhati-hati saat melakukan pendakian di Gunung Guntur di Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Frengki Candra Kusuma, Korban Erupsi Gunung Marapi yang Jasadnya Keluarkan Bau Aroma Wangi

Sebab, belum lama ini para pendaki di gunung berketinggian 2.246 meter dari permukaan laut itu diresahkan dengan ulah seorang pria misterius yang meminta uang secara paksa alias memalak ke semua orang yang hendak melakukan pendakian.

Menurut Eno Pita Azhar, seorang pendaki asal Jakarta, pria itu mencegat semua pendaki di jalur pendakian antara basecamp dengan pos satu.

Kisah di Balik Tugu Abel Tasman, Viral Usai Erupsi Marapi: Tempat Jasad Yasirli Amri Ditemukan

"Dia menghadang Kami di jalur pendakian, bapak-bapak pakai baju merah. Tapi tidak tahu dia dari mana, apakah warga di situ atau bukan. Dia mengaku sebagai ketua," kata Eno melalui sambungan telepon ke VIVA.co.id, Kamis, 24 Agustus 2017.

Wanita berusia 25 tahun menuturkan, pria itu membawa senjata tajam berupa sekop dan golok. "Dia marah-marah dan narik-narik. Laki-laki juga perempuan dihadang dan ditarik," kata Eno.

Update Korban Erupsi Marapi: 23 Pendaki Tewas, 16 Teridentifikasi

Eno dicegat pria bersenjata itu saat melakukan pendakian pada 19 Agustus 2017. Penghadangan itu terjadi sekira pukul 07.00 WIB.

"Petugas di basecamp sudah mengingatkan, jika ada yang meminta uang di jalur pendakian, jangan dikasih," kata Eno.

Eno menuturkan, saat dicegat, Dia sedang bersama enam temannya. Karena sudah mendapatkan informasi dari petugas di basecamp, Eno dan rombongan memilih tak memberikan uang kepada pria itu.

"Kita tujuh orang tegas menolak, karena di bawah sudah dijelaskan free, dia marah dan menarik. Bawa
senjata tajam, sekop sama golok," kata Eno.

Eno mengatakan, saat dia melakukan pendakian, memang pihak pengelola Gunung Guntur tidak memungut biaya Surat Izin Masuk wilayah Konservasi (SIMAKSI). "Sedang gratis selama bulan Agustus, Kami naik dari jalur pendakian Citiis," katanya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya