Massa Bela Rohingya di Kedubes Myanmar Bubar

Massa aksi bela umat Islam
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jeffry Yanto

VIVA.co.id – Massa aksi bela muslim Rohingya yang menyampaikan aspirasinya di jalan utama depan Kedubes Myanmar, Jalan H. Agus Salim, Jakarta Pusat, bubar pada pukul 17.00 WIB. Namun, sebelum membubarkan diri, terjadi gesekan massa yang berdemonstrasi. 

11 Warga Rohingya Meninggal di Perairan Barat Aceh, Menurut Laporan Imigrasi

Menurut pantauan VIVA.co.id, pada pukul 16.40 WIB, selain membakar bendera Myanmar, muncul gesekan massa yang berusaha membobol pagar kawat berduri. Momen ini terjadi dorong-dorongan kurang lebih lima menit. Saat massa mulai sedikit rusuh, salah satu perwakilan ormas berseru dengan kata ‘hati-hati provokasi, hati-hati provokasi’. 

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Suyudi Ario Seto mengatakan, pada pukul 17.00 WIB massa sudah membubarkan diri dan mereka bisa diamankan dengan tertib. Kapolres mengakui memang sempat muncul sedikit gesekan, tapi untungnya tidak terlalu mengganggu situasi karena tetap terjaga. 

6 Jenazah Diduga Pengungsi Rohingya Kembali Ditemukan di Perairan Aceh

"Jadi sudah selesai ya, dan tinggal kembali ke rumah masing-masing. Jadi tetap terkendali walaupun pancingan tetap ada," ujarnya setelah massa bubar di depan Kedubes Myanmar, Jakarta Pusat, Rabu 6 September 2017.

Selain dorong-dorongan, aksi massa juga sempat terjadi lemparan batu, bambu, dan botol air minuman ke petugas sebelum mereka membubarkan diri. Suyudi mengakui insiden itu, tapi hal tersebut dapat diantisipasi karena petugas sudah siaga saat massa mulai rusuh.

3 Mayat Diduga Imigran Rohingya yang Mengapung di Laut Aceh Dievakuasi Tim SAR

"Iya, mungkin memprovokasi, tapi kita tidak terprovokasi. Intinya kami selalu berupaya untuk menjaga, kalau masih terukur buat kami ya, tapi kami tetap antisipasi," katanya.

Pengungsi Rohingya di Gedung Balee Meuseuraya Aceh. VIVA/Dani Randi

Pengungsi Rohingya Tetap Dibantu tapi RI Perhatikan Kepentingan Nasional, Menurut Kemenkumham

Kemenkumham Aceh menegaskan penanganan pengungsi etnis Rohingya di sejumlah tempat di provinsi Aceh tersebut harus tetap memperhatikan kepentingan nasional.

img_title
VIVA.co.id
4 April 2024