Pesawat Sriwijaya Air Mendarat Perdana di Belitung

Pesawat Sriwijaya air.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Tepat pada Minggu 10 September 2017, penerbangan internasional perdana ke Bandara H AS Hananndjoedin Tanjungpandan Belitung akhirnya benar-benar terwujud.

Kegep! Ada Cuplikan Sawah Bali dalam Video Promosi Pariwisata Filipina

Pesawat Sriwijaya Air tipe 737 800 NG carter flight mendarat perdana di Negeri Laskar Pelangi dengan membawa 188 penumpang. Rombongan mendarat sekitar pukul 09.40 WIB disambut oleh Wakil Gubernur Babel Abdul Fattah didampingi Bupati Belitung  H Sahani Saleh dan Bupati Belitung Timur Yuslih Ihza, serta pejabat SKPD dari dua kabupaten itu.

"Alhamdulillah penerbangan internasional ini pecah telor, tapi bukan telor tembulak (busuk) justru pecah telor keluar anak. Artinya penerbangan ini diharapkan bisa berkelanjutan," ujar Abdul Fattah.

Sandiaga Uno Ternyata Melow, Nangis Waktu Nonton Film Ini

Penerbangan perdana dari Kuala Lumpur menuju Tanjung Pandan pergi-pulang (pp) ini berangkat dari Terminal 2 Bandara Internasional Kuala Lumpur pukul 07.35 pagi waktu setempat. Selanjutnya, pesawat yang sama akan berangkat dari Bandara HAS Hanandjoedin esok hari, Senin 11 September 2017 pukul 07.30 WIB dan sampai ke T2 KLIA pukul 10.30 waktu setempat.

"Pesawat dari maskapai nasional Indonesia tersebut di charter oleh Dewan Perniagaan Malaysia Global (MGCC) dan seluruh penumpang ini adalah para investor yang tergabung dalam Malindo Business and Cultural Centre (MBCC) untuk bertemu dengan Pemerintah Daerah Belitung Timur dan membicarakan investasi di daerah, selain dari Malaysia, juga ada wakil dari China, Thailand, India, Singapura," lanjut Abdul Fatah.

Akatara 2021 Bakal Gaet Pelaku Perfilman Senior

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gede Pitana didampingi PIC Belitung Tim Percepatan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia Larasati Sedyaningsih sangat antusias dan  ikut menyambut kedatangan para wisatawan negara tetangga tersebut.

Usai penyambutan dengan pengalungan slayer dan prosesi pecah telor oleh Gubernul Babel dan didampingi dua Bupati sekaligus, rombongan wisman yang sebagai besar pengusaha  ini langsung dibawa ke Belitung Timur. Para pengusaha  mendengar penjelasan dari Bupati Belitung Timur dan jajarannya terkait pariwisata dan peluang investasi di Belitung Timur, kata Pitana. Usai pemaparan tersebut, para pengusaha ini memberikan bantuan kepada masyarakat Belitung yang kurang beruntung.

"Ada 400 paket sembako yang disiapkan para pengusaha itu, dan dibagikan kepada masyarakat," ujarnya.

Dari Belitung Timur ujar Pitana, rombongan wisman kemudian menuju Kabupaten Belitung. Materi yang dihadirkan sama. Semua diajak mendengarkan dan berdiskusi terkait pariwisata dan peluang investasinya. Usai paparan, rombongan diajak melakukan site visit ke Tanjung Kelayang, daerah yang telah ditetapkan Kemenpar sebagai 10 Top Destinasi pariwisata. Para pengusaha ini akan diberikan penjelasan di lokasi terkait pengembangan pariwisata di daerah unggulan ini yang bisa dijajarkan Phuket Thailand atau Langkawi Malaysia ini, katanya.

Selain itu, di lokasi ini rombongan dapat menikmati panorama pantai jernih berbatu granit raksasa sambil menunggu makan sore. "Kita juga tampilkan beberapa atraksi seni budaya,” katanya.

Dengan hadirnya charter flight perdana ini, Pitana berharap bisa menjadi motivasi maskapai penerbangan untuk segera membuka rute reguler internasional ke Bandara Hanandjoedin. Selama ini, Hanandjoedin baru melayani rute domestik yakni Belitung-Pangkal Pinang, Belitung-Palembang dan Belitung-Jakarta.

Menpar Arief Yahya sendiri berkali kali menyebut masa depan Belitung dengan menjawab Benchmark-nya: Phuket Thailand atau Langkawi Malaysia. Ya, kesanalah arah Belitung hendak dibangun. Kawasan wisata dengan jumlah kunjungan yang besar, destinasi yang tertata rapi berkelas internasional, terawat indah sustainable, dan masyarakat yang semakin sejahtera oleh pariwisata.

“Sudah dikasih contoh yang amat bagus, tidak usah jauh-jauh, yang di negara tetangga saja, Malaysia punya Langkawi, Thailand punya Phuket,” ujar Arief Yahya.

(KEK) Tanjung Kelayang di Belitung, Provinsi Bangka Belitung-pun dibentuk dan memperoleh komitmen investasi untuk pembangunan infrastruktur senilai Rp14,14 triliun. Sejumlah proyek infrastruktur dibangun t antara lain adalah pembangunan jalan akses Tanjung Tinggi-Bandara Hanandjoeddin dan Pelabuhan untuk kapal mewah (yacht). Selain itu juga akan dibangun gardu Induk Tanjung Tinggi (2x30 MVA) dan transmisi 70 kV, jaringan distribusi air yakni Bendungan Gunung Tajam (kapasitas 400 liter/detik), dan pengolahan sampah dan limbah Gunung Sadai.

Untuk mendukung akses wisatawan, pemerintah akan mengembangkan Bandara Hanandjoeddin di Belitung menjadi bandara internasional dengan kapasitas mencapai 3 juta penumpang. Angkasa Pura II menyiapkan Rp300 miliar untuk pengembangan bandara seluas 25.000 m2 itu.

"Kita prioritaskan perluasan terminal domestik dan internasional, kemudian perluasan di apron. Jenis pesawatnya nanti beragam, termasuk yang berbadan lebar. Kemudian juga taxi way. Kita Tidak harus menunggu 100 persen, sudah harus diperkenalkan ke dunia, sehingga ketika tiba saatnya sudah ready, tinggal menginjak gas lebih kencang,” katanya. (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya