- VIVA.co.id/Bobby Andalan
VIVA.co.id – Aktivitas Gunung Agung di Bali belakangan ini menaruh perhatian banyak pihak, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan. Dia berharap masyarakat di lereng gunung dan pihak-pihak berwenang sudah harus antisipasi sedini mungkin agar tidak sampai menimbulkan kerugian bila gunung ini meletus sewaktu-waktu.
Demikian Jonan saat meninjau Pos Pemantau Gunung Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat malam, 22 September 2017. Menurut dia, status “awas” yang kini diterapkan pada Gunung Agung mengharuskan penduduk di sekitarnya dievakuasi.
"Kita sudah meningkatkan level kegiatan Gunung Agung menjadi awas. Secara teori tidak ada awas berapa-berapanya, jadi harus mengungsi," katanya.
Warga yang berada di radius 9 kilometer dari puncak gunung, termasuk yang di lembah dan sungai, harus mengungsi ke tempat aman untuk mengantisipasi gunung itu erupsi sewaktu-waktu.
Meski level menjadi awas, Jonan mengaku pihaknya tak bisa memprakirakan kapan Gunung Agung akan meletus. "Ini kan kita berjaga-jaga, agar nanti kalau terjadi sesuatu, kita tidak menyesal. Karena kalau melihat dari aktivitas vulkanisnya itu sangat luar biasa daripada aktivitas atau gejala-gejala yang normal," ujarnya. (ren)
Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA
Sosok mayat ditemukan di puncak Gunung Agung pada Selasa, 12 Maret 2024. siang. Saat ditemukan posisi mayat berada di ketinggian 2833 Mdpl di Puncak Gunung Agung Bali
