Korut Luncurkan Nuklir, Indonesia Bisa Terkena Angin Radiasi

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meninjau program rudal balistik antarbenua.
Sumber :
  • REUTERS.com

VIVA.co.id – Wilayah Indonesia bisa terkena radiasi nuklir yang disebarkan oleh arus angin jika Korea Utara melaksanakan ancamannya untuk meluncurkan peluru kendali berhulu ledak nuklir ke wilayah Amerika Serikat.

Kim Jong-un Hilang Jelang Parade Militer Massal Korea Utara

Korea Utara sendiri, sepanjang krisis yang saat ini terjadi, sempat mengancam untuk menyerang Guam, wilayah AS yang letaknya di perairan sebelah timur laut Indonesia.

Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Didik Eko Sumargo, menyampaikan bahwa jika serangan terjadi, arus angin memiliki kemungkinan mengirim radiasi nuklir ke Indonesia.

Meradang Dengar Misi Kim-Jong un, Militer Korsel Bikin Pasukan Anti-Nuklir Korea Utara

"Sudah ditakdirkan, angin di belahan utara, akan berbenturan dengan angin bagian selatan. Itu kemudian akan bertemu di wilayah ekuatorial (khatulistiwa/Indonesia)," ujar Didik usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Kementerian Koordinator Bidang Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu, 27 September 2017.

Maka dari itulah, Didik menyampaikan, Bapeten saat ini bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tengah mengupayakan pengadaan alat detektor ledakan nuklir, serta pembaca tingkat radioaktivitas lingkungan.

Korsel Membalas, Rudal Kendali Udara Teror Situs Nuklir Korea Utara

Alat sendiri direncanakan dipasang di sejumlah titik strategis pada 2018 seperti di Medan, Sumatera Utara; Lembang, Jawa Barat; Riau; dan Makassar, Sulawesi Selatan.

Menurut Didik, keberadaan alat selanjutnya bisa menjadi indikator telah terjadi serangan, serta menentukan potensi dampaknya terhadap Indonesia.

Pemerintah selanjutnya bisa menentukan langkah penanggulangan berdasarkan informasi yang dikumpulkan alat-alat itu. "Besar kecilnya (dampak serangan ke Indonesia), bisa saya sampaikan jika alat detektornya sudah dipasang," ujar Didik. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya