Seratus Ribu Orang Mengungsi Antisipasi Gunung Agung Erupsi

Pengungsi Gunung Agung di Bali
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA.co.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan, bahwa 104.673 orang mengungsi sebagai antisipasi Gunung Agung di Bali erupsi. Data itu berdasarkan pemutakhiran informasi pada Kamis pagi, 28 September 2017.

Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA

Para pengungsi itu menempati 447 lokasi pengungsian di sembilan kabupaten/kota di Bali, antara lain Kabupaten Badung 15 titik (5.879 jiwa), Kabupaten Bangli 30 titik (6.158 jiwa), Kabupaten Buleleng 26 titik (16.901 jiwa), Kota Denpasar 46 titik (10.051 jiwa), dan Kabupaten Gianyar 13 titik (1.098 jiwa).

Selain itu, Kabupaten Jembrana 29 titik (420 jiwa), Kabupaten Karangasem 100 titik (39.859 jiwa), Kabupaten Klungkung 162 titik (19.456 jiwa), dan Kabupaten Tabanan 26 titik (4.851 jiwa).

Merugi, Seluruh Outlet Toko Buku Gunung Agung Bakal Ditutup Akhir 2023

"Secara umum penanganan pengungsi berlangsung dengan baik. Stok logistik masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis, 28 September 2017.

Sementara untuk ternak warga, yakni sapi, berdasarkan data Posko Pendampingan Nasional di Karangasem, diperkirakan jumlah sapi yang berada di radius berbahaya sekitar 30 ribu ekor. Sepuluh ribu ekor sapi telah dievakuasi secara mandiri dan ada juga yang dijual. Ditargetkan sebanyak 20 ribu ekor sapi akan dievakuasi dari wilayah terdampak.

Netizen Geram Lihat Tingkah Bule Lepas Celana Pamer Alat Kelamin di Puncak Gunung Agung Bali

Berdasarkan data yang dimutakhirkan pada Rabu, 27 September, sebanyak 1.384 ekor sapi sudah dievakuasi di 30 titik yang tersebar di lima kabupaten oleh Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Satgas terdiri Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali dan Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem.

Bantuan untuk penanganan evakuasi sapi telah disalurkan berupa lima ton pakan konsentrat, 10.000 dosis obat-obatan, satu mobil truk untuk evakuasi ternak, pembangunan kandang, atap dan kelengkapannya serta kelengkapan untuk identifikasi ternak.

"Satgas juga memfasilitasi bantuan dari berbagai pihak, di mana bantuan yang telah diterima terus disalurkan berupa pakan konsentrat 55 ton, kendaraan untuk evakuasi ternak: sembilan unit truk," kata Sutopo.

Kendala dalam evakuasi ternak, katanya, keterbatasan kendaraan karena hanya ada 20 truk. Persediaan pakan ternak juga terbatas. Kebutuhan konsentrat sapi untuk satu bulan sebanyak 1.200 ton. Saat ini sudah tersedia 60 ton.

Begitu juga kebutuhan pakan hijaun selama satu bulan diperlukan 15.000 ton. Kini masih disediakan secara mandiri oleh para peternak. "Selain itu juga terbatasnya jumlah personel, pengawasan dan perawatan ternak," ujarnya menambahkan.

Satgas terus mengevakuasi sapi. Masyarakat dapat menghubungi hotline nomor 081238632084 untuk layanan informasi penanganan evakuasi ternak dan kesehatan hewan yang bisa diakses 24 jam. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya