VIVA.co.id – Gubernur Bali, Made Mangku Pastika nekat masuk ke zona merah bahaya letusan Gunung Agung, hanya demi melihat kondisi rumah-rumah dan ternak milik warga yang ditinggal mengungsi.
"Saya memberanikan diri keliling ke zona bahaya tadi. Saya lihat rumah-rumah yang ditinggal sepi. Karena ingin tahu. Kita keliling-keliling tadi, lihat situasi tadi," kata Pastika, Jumat, 29 September 2017.
Pastika masuk ke zona merah tak hanya melihat-lihat rumah warga, tapi memastikan keamanan harta benda yang ditinggalkan warga di rumahnya.
Sebab, dalam beberapa hari ini, marak pencuri nekat beraksi menjarah harta dan ternak-ternak milik warga.
"Saya dengar kemarin ada percobaan pencurian ternak dari krama lain. Itu kurang benar. Tolong jangan mengambil kesempatan dalam situasi seperti ini," kata Pastika.
Seperti diketahui, Kabupaten Karangasem merupakan salah satu wilayah dengan populasi sapi terbesar di Bali. Berdasarkan data Dinas Peternakan setempat, tercatat ada lebih dari 100 ribu ekor sapi yang hidup di wilayah utara Pulau Bali tersebut.
Dan, dari 100 ribu ekor sapi, 40 ribu di antaranya masih tertinggal di zona merah Gunung Agung, yang sudah kosong ditinggalkan penduduknya.
"Populasi sapi di Karangasem ada 127 ribu totalnya, dan yang berada di zona merah Gunung Agung sekitar 40 ribu," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Karangasem, Supandi, Senin 25 September 2017. (one)
Baca: Gunung Agung Menggembung, Energi Magma Mendesak ke Atas