Ada 15 Juta Kubik Magma Bergerak di Perut Gunung Agung

Gunung Agung dari Pura Lempuyang, Karang Asem
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi terus melakukan pemantauan pada aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali.

Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA

Berdasarkan perhitungan PVMBG, dari hasil pengamatan visual dan perekaman data aktivitas vulkanik, diperkirakan ada lebih dari 15 juta kubik magma di perut gunung berketinggian 3.142 mdpl itu sedang bergerak ke permukaan.

"Estimasi analisis kita sudah ada lebih dari 15 juta meter kubik magma yang bergerak. Itu hanya material yang menghasilkan gempa. Lebih dari itu yang kita dapat. Tapi itu bukan merepresentasikan volume seluruh magmanya ya," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur dari PVMBG), Devy Kamil, Minggu, 1 Oktober 2017.

Merugi, Seluruh Outlet Toko Buku Gunung Agung Bakal Ditutup Akhir 2023

Menurut Devy, magma terus bergerak mencari celah yang rapuh agar magma bisa menyembur keluar dari perut gunung. Pergerakan magma ditandai dengan asap putih yang keluar dari kawah Gunung Agung.

"Gas ada yang keluar, ada yang masuk. Tergantung besaran mana nih. Dia terus berproduksi. Magma itu ke luar bukan terpisah-pisah, tapi satu kesatuan keluarga. Masif dia bergeraknya. Dia terus mencari celah rapuh untuk ke luar," kata Devy di Pos Pengamatan Gunung Agung, Desa Rendang, Kecamatan Rendang.

Netizen Geram Lihat Tingkah Bule Lepas Celana Pamer Alat Kelamin di Puncak Gunung Agung Bali

Menurutnya, selain itu, gempa-gempa yang terjadi mengindikasikan jika magma terus melakukan pergerakan. 

"Kenapa kemarin ada gempa seperti tektonik. Dia kan gempanya tektonik lokal. Tapi kalau pun begitu, dia gempanya bukan tektonik. Bukan kayak di Yogyakarta. Gunung api itu kan punya struktur ada patahan di sana, ada patahan di sini, ada patahan di mana-mana," ujar Devy.

"Nah, kalau misalkan sekarang dikasih tekanan di bawah secara terus menerus dia (magma) mencari yang paling labil untuk bergerak. Nah, patahan itu teraktivasi. Makanya terjadi gempa terasa. Gempa terasanya sedemikian banyak, terbayang tidak berapa banyak magma yang bergerak?" kata Devy menambahkan. (one)

Baca: Aksi Mangku Mokoh Naik ke Puncak Gunung Agung Gegerkan Dunia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya