- VIVA.co.id/Diki Hidayah
VIVA.co.id – Dua orang perempuan pemandu lagu di sebuah tempat hiburan karaoke di Kota Garut Jawa Barat menderita luka akibat serpihan peluru yang dilepaskan dari senjata api milik anggota polisi.
Beruntung tidak ada korban jiwa. Namun dampak letupan senjata api itu membuat panik seluruh pengunjung. "Saya terkena (peluru) di bagian paha kiri, ada pun teman saya terkena di bagian mata," kata Devia, salah seorang korban di IGD RSUD dr Slamet Garut, Selasa, 3 Oktober 2017.
Dari pengakuannya, saat kejadian pada Senin dinihari, Devia bersama rekannya Eva Amadevia sedang menemani pengunjung di ruang karaoke. Namun tiba-tiba terdengar letusan senjata api dari ruang sebelah mereka.
Lalu tiba-tiba Devia menjerit dan mendapati kakinya terluka begitu pun rekannya yang lain. Kepanikan pun akhirnya tak terhindarkan.
Sejauh ini, kepolisian telah mengamankan dua orang anggota polisi atas insiden tersebut. "Kami masih memeriksa kedua anggota polisi yang semalam meledakan senjata api dan sudah mengamankan satu pucuk senjata api (pistol)," ujar Kasi Propam Polres Garut, IPDA Amat Rahmat.
Kota Ini Sahkan Undang-undang yang Izinkan Guru Bawa Senjata Api ke Sekolah
Meski banyak ditentang, anggota parlemen di negara bagian Tennessee, Amerika Serikat, baru saja mengesahkan undang-undang yang mengizinkan guru untuk membawa senjata api
