Presiden Jokowi: Saya Enggak Punya Takut

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Dalam penutupan Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2017, Presiden Joko Widodo juga menyinggung masalah pariwisata yang terus digenjot.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Bertahun-tahun, kata Jokowi, jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia tidak pernah tembus 10 juta setahun. Padahal, semua potensinya ada di sini. Sementara negara-negara seperti Malaysia dan Thailand, bahkan menembus angka jumlah wisatawan 24-30 juta.

"Produk kita 10 kali yang mereka punya, mungkin 15 kali dari yang mereka punya. Thailand terus berkembang, Malaysia, Singapura terus berkembang. Thailand terakhir tembus 35 juta per tahun. Ini ada apa," kata Jokowi, dihadapan pengurus Kadin pusat hingga daerah, di Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta, Selasa 3 Oktober 2017.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Salah satu yang digenjot, adalah dengan memberikan bebas visa kepada ratusan negara untuk masuk ke Indonesia. Keputusan yang dibuat itu, sempat menuai kritik dari banyak pihak. Sebab, dengan keputusan memberikan bebas visa kepada ratusan negara, maka Indonesia menjadi negara yang terbuka. Salah satu kekhawatirannya kala itu, masuknya terorisme.

"Orang negara lain dibuka kok, kita enggak berani buka. Katanya teroris masuk, teroris kan dari kita," kata Jokowi disambut tawa.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

Menurut Jokowi, negara lain sudah memberikan bebas visa juga. Sebut saja Malaysia, tapi menurut Presiden, tidak ada juga teroris yang masuk ke negara tersebut.

"Alasannya ada saja kadang kita ini mau buka. Nakut-nakutin Presiden. Saya ini enggak punya takut, kalau negara lain buka ya kita harus buka. Mereka 170 negara sudah dibuka bebas visa, kita baru 14. Gimana mau bersaing," ujar Jokowi.

Maka pada tahun 2019, ia sudah meminta agar sektor pariwisata bisa mendatangkan wisatawan hingga 20 juta. Target itu harus dipenuhi oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Jika tidak, jabatan sebagai menteri menjadi taruhannya.

"Taruhannnya jabatan. Iya enak saja enggak diberi target. Jadi menteri enggak diberi target terlalu enak buat saya," kata Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya