- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan, aktivitas deformasi atau perubahan bentuk Gunung Agung terus berlangsung bahkan cenderung meningkat.
Berdasarkan pengamatan PVMBG melalui GPS (Global Position System), Gunung Agung terus menggembung.
Meski demikian, PVMBG belum bisa menganalisis apakah bagian gunung yang menggembung itu merupakan arah atau pusat letusan Gunung Agung jika meletus. Sejauh ini, menurut Kepala PVMBG, Kasbani, belum ada tanda letusan akan terjadi di arah samping gunung.
"Kami belum mengamati itu semua. Seandainya pun terjadi (letusan) masih melalui jalur terlemah di atas, karena kami belum menemukan tanda untuk terjadinya erupsi samping. Tentu kami tidak akan tahu kapan itu terjadi," kata Kasbani di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, Kamis, 5 Oktober 2017.
Kasbani menuturkan, memang tak ada yang bisa memprediksi kapan erupsi akan terjadi. Tapi, dari data pemantauan aktivitas yang direkam, PVMBG belum mendapatkan data kemungkinan Gunung Agung batal meletus.
"Tentu kami tidak akan tahu kapan itu terjadi. Tapi tren terjadi erupsi masih sangat mungkin dan tren tidak terjadinya erupsi kami belum dapat," kata Kasbani.