VIVA.co.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klungkung di Bali mengungkapkan sebanyak 13 orang pengungsi Gunung Agung meninggal dunia. Ini berdasarkan data yang dimutakhirkan pada Minggu, 8 Oktober 2017.
"Sampai hari ini sudah tiga belas orang yang meninggal. Tadi kita antar ke Bebandem satu jenasah untuk dikubur di desa adatnya," kata Kepala BPBD Kabupaten Klungkung, I Putu Widiada, di Pos Pengamatan Gunung Api Agung Karangasem.
Dari segi usia, rata-rata mereka yang meninggal di atas 80 tahun. Hanya satu yang berusia 35 tahun, itu pun karena sakit kanker sudah stadium IV.
Menurut Widiada, berdasarkan koordinasi dengan petugas kesehatan, keluhan korban sebelum meninggal adalah sesak napas dan kelelahan. Penyakit semacam itu memang mudah ditemui di tempat pengungsian.
Semua korban meninggal dalam perawatan di rumah sakit. Mengenai jumlah korban meninggal, jika dirata-rata tiap hari ada saja pengungsi meninggal dunia sejak aktivitas Gunung Agung meningkat pada 15 hari lalu.
"Rata-rata mereka yang meninggal memang masuk dalam zona KRB (kawasan rawan bencana). Semua jenazah dipulangkan ke kampung asalnya yang masuk zona KRB, kecuali satu yang muslim dikubur di Tegalinggah," katanya. (ren)
Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA
Sosok mayat ditemukan di puncak Gunung Agung pada Selasa, 12 Maret 2024. siang. Saat ditemukan posisi mayat berada di ketinggian 2833 Mdpl di Puncak Gunung Agung Bali
