PVMBG: Asap Putih di Gunung Agung Tak Mengandung Sulfur

Asap putih menyembur dari kawah Gunung Agung yang saat ini masih level awas terlihat dari Desa Datah, Karangasem, Bali, Minggu (8/10).
Sumber :
  • ANTARA/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id – Asap putih yang keluar dari kawah Gunung Agung pada Sabtu, 7 Oktober 2017, dinilai belum membahayakan bagi warga pengungsi. Kandungan asap putih tersebut masih didominasi air, yang menguap karena gas magmatik terus bergerak dan terjadi pemanasan air di dalam perut gunung mencapai 300 derajat celsius.

Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA

Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika, memastikan kepulan asap putih Gunung Agung yang muncul di akhir pekan lalu belum mengandung SO2 atau Sulfur Dioxide.

"SO2 posisi sekarang kami sudah mengukur, tapi masih nol. Kandungan gas sulfurnya masih nol," kata Suantika di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Senin 9 Oktober 2017.

Merugi, Seluruh Outlet Toko Buku Gunung Agung Bakal Ditutup Akhir 2023

Menurut dia, proses pengukuran kandungan gas atau asap menggunakan spektrometer di sepanjang utara dan arah utara selatan.  

"Jadi, umpamanya rata-rata asapnya ini ke arah barat. Kami harus memotong di arah barat gunung. Jadi, berarti dari arah selatan ke utara kami potong. Kami arahkan si spektrometer itu ke atas, vertikal. Kalau pas lewat asap gasnya, kami akan dapatkan presentasinya," tutur Suantika.

Netizen Geram Lihat Tingkah Bule Lepas Celana Pamer Alat Kelamin di Puncak Gunung Agung Bali

Di sisi lain, dari kawah Gunung Agung kini sudah tercium bau belerang yang sangat menyengat. Bau belerang itu sudah tercium dalam radius 700 meter.

Sebelumnya, aktivitas Gunung Agung semakin meninggi. Pada Sabtu akhir pekan lalu, pukul 20.30 Wita, Gunung Agung terpantau mengeluarkan asap putih yang membubung ke langit mencapai 1.500 meter.

Menurut PVMBG, asap putih yang semakin meninggi itu menandakan aktivitas di dalam perut gunung dengan ketinggian 3.142 mdpl itu makin meningkat.       

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya