Presiden Ingatkan Pilkada Beres kalau TNI dan Polri Solid

Presiden Joko Widodo berfoto bersama petinggi Polri di kampus Akademi Kepolisian di Semarang, Jawa Tengah, pada Senin, 9 Oktober 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo meminta Polri dan TNI menjaga soliditas menjelang tahun politik pilkada serentak tahun 2018 dan Pemilu Presiden tahun 2019. Menurutnya, kunci kesuksesan pesta demokrasi terbesar itu adalah kekompakan Polri dan TNI.

Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet

"Saya meyakini, dalam setiap pemilihan (kepala daerah), baik gubernur, bupati atau wali kota, kuncinya yang dilihat masyarakat serta kontestan yang ada, TNI-Polri itu solid. Itu sudah rampung (beres)," kata Jokowi dalam Apel Kepala Satuan Wilayah 2017 di kampus Akademi Kepolisian di Semarang pada Senin, 9 Oktober 2017.

Kesimpulan itu, kata Presiden, melihat pengalaman-pengalaman pilkada sebelumnya, terutama seputar tugas berat diemban TNI dan Polri dalam menghadapi situasi di lapangan. Begitu juga penanganan konflik sosial.

Menteri LHK: Pembangunan Tak Boleh Terhenti Atas Nama Deforestasi

Di hadapan kepala polda dan kepala polres se-Indonesia, Presiden berpesan agar Polri tetap netral dalam kontestasi politik. Ia menyebut Polri tetap berpolitik, namun politik Polri adalah politik negara.

"Politik Polri itu juga politik negara juga. Semua loyal dan setia pada negara, pada rakyat, pada pimpinan. Kalau itu kita kerjakan, selesai. Enggak akan ada yang berani macam-macam serta main-main. Saya meyakini itu," katanya.

Menko Luhut Ingatkan Visi Poros Maritim Dunia Harus Terealisasi

Kepala Negara juga berpesan agar Polri terus konsisten dalam pelayanan publik. Salah satunya melayani masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi yang super cepat agar kepercayaan publik kepada Polri terus membaik. Presiden mengapresiasi tingkat kepercayaan publik kepada polisi yang kini masuk empat besar lembaga tinggi negara.

"Angkanya 78. Itu angka yang sangat tinggi. Tapi saya enggak mau Kapolri berhenti di angka ini, tapi harus naikkan di atas 80. Kita ingin Polri betul-betul jadi dipercaya publik. Jangan sampai ini rusak oleh satu dua oknum," katanya.

Apel Kepala Satuan Wilayah 2017 itu dihadiri 546 orang, terdiri 19 pejabat utama, 33 kepala polda, 461 kepala polres metropolitan/polresta se-Indonesia serta sejumlah petinggi Polri.

Selain memberi pengarahan di Akpol, Jokowi juga menghadiri sejumlah agenda lain, seperti pembagian Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat di SMA 1 Semarang serta membagikan 7.000 sertifikat tanah kepada warga di Lapangan Pancasila Semarang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya