Dana Sponsor Asian Games 2018 Cair Lebih Awal

Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan Komite Olimpiade Asia (OCA).
Sumber :
  • Fikri Halim

VIVA.co.id – Pemerintah meyakini gelaran Asian Games 2018 mendatang akan sukses dijalankan. Sebab, kelancaran pendanaan dari pihak sponsor dalam penyelenggaraan Asian Games sudah siap digunakan.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan telah terjadi kesepakatan baru atau adendum antara tuan rumah Asian Games 2018 dengan Komite Olimpiade Asia (OCA) yang tertuang dalam tambahan pasal dalam Host City Contract (HCC).

"Ada kemajuan dari perkembangan sponsorship yang berlangsung baik," kata Kalla di Wisma Serbaguna Inasgoc, Senayan, Jakarta, Minggu, 15 Oktober 2017.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

HCC terbaru itu ditandatangani oleh Presiden OCA, Syeikh Ahmad Al Fahad Al Sabah dengan Ketua Pelaksana Indonesian Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) Erick Thohir beserta perwakilan kepala daerah pelaksana Asian Games.

Penandatanganan ini turut disaksikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, yang juga Ketua Pengarah Asian Games 2018, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pemuda dan Olahraga Iman Nahrawi, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Ketika Sambo Tinggalkan Jejak di Jakarta dan Palembang

Dalam perjanjian HCC sebelumnya, terdapat aturan bahwa dana dari sponsor yang dibagi dua antara OCA dan Inasgoc baru bisa dicairkan sehari setelah upacara pembukaan pada 18 Agustus 2018.

"Dengan adendum di HCC terbaru itu, (dana sponsor) bisa jauh hari sebelumnya dicairkan, terutama saat akan diperlukan oleh Inasgoc untuk penyelenggaraan," kata Ketua Pelaksana Inasgoc, Erick Thohir.

Erick mengatakan, HCC terbaru itu memberikan kelegaan bagi Inasgoc yang mengupayakan penambahan dana dari luar APBN. Erick mengatakan, anggaran yang tersedia dari Inasgoc saat ini baru sekitar Rp4,5 triliun sementara kebutuhan ditaksir mencapai Rp5,6 triliun.

"Nah, Rp1,1 triliun itu merupakan gap atau kekurangan. Dengan perubahan kontrak ini, Insya Allah akan membantu cash flow bagi kami selaku penyelenggara," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya