Mengaku Teror Area Freeport, OPM Tantang TNI

Ilustrasi kelompok bersenjata di Papua.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Banjir Ambarita/Istimewa

VIVA – Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) mengaku bertanggung jawab atas serangkaian aksi teror penembakan yang terjadi dalam beberapa pekan ini di areal tambang PT Freeport di Distrik Tembagapura, Kabupaten Timika, Papua. Aksi tersebut dilakukan sebagai bagian dari memperjuangkan kemerdekaan Papua.

Polisi Tangkap Tujuh Orang Pengibar Bendera Bintang Kejora di Papua

“Penyerangan di Tembagapura murni dilakukan TPN-OPM di bawah perintah Goliat Tabuni, dan merupakan operasi gabungan Komando Daerah Operasi (Kodap) Kali Kopi, Tembagapura dan Intan Jaya di bawah pimpinan Brigjen Ayub Waker dan Tene Murib," kata Juru Bicara TPN-OPM, Sebby Sambon, melalui telepon selulernya dari hutan wilayah perbatasan RI-PNG, Sabtu 28 Oktober 2017.

Aksi penyerangan diklaim sebagai bagian dari bentuk perjuangan Kemerdekaan Papua. Sebab Indonesia dikatakan menganeksasi Papua untuk kepentingan Freeport, untuk kemudian mengambil kekayaan alam Papua.

Polisi Antisipasi Gangguan Keamanan di Papua saat Peringatan HUT OPM

Sebby menegaskan para pejuang TPN-OPM akan terus melancarkan serangan ke pihak Indonesia dan Freeport. Bahkan, dalam waktu dekat, para pejuang TPN-OPM dari daerah lain akan segera bergabung dengan pejuang yang kini ada di Tembagapura.

Jubir TPN-OPM Sebby Sambon.

Warga Simpatisan OPM Serahkan Senjata Api M-16 kepada TNI

Jubir TPN-OPM Sebby Sambon.

“Dalam dua minggu ini TPN-OPM dari Puncak Jaya, Ilaga, Lany Jaya, Paniai dan Wayage akan segera bergabung dengan yang ada di Tembagapura, untuk menghadapi Tentara Indonesia maupun Freeport,’’ ungkapnya.

Berunding

Pernyataan keras juga disampaikan Sebby Sambon, TPN-OPM mengancam tak akan menghentikan aksinya sebelum Indonesia bersedia duduk di meja perundingan.

“Tuntutan kami, pejuang Papua Merdeka, Indonesia kembali ke meja perundingan bersama Belanda, Amerika dan PBB, difasilitasi pihak netral untuk meluruskan sejarah. Karena sebenarnya Papua sudah merdeka, tapi dicaplok Indonesia untuk kepentingan kekayaan alam bersama Amerika,’’ tegasnya.

Ia juga meminta Tentara maupun Polisi Indonesia untuk tak memburu masyarakat sipil saat berhadapan dengan TPN-OPM. “Jangan kejar masyarakat tak berdosa, mari kejar kami OPM, dan kami siap menghadapi,’’ tukasnya.

Pasukan OPM.

Pasukan OPM.

Pernyataan juga ditujukan untuk Kepolisian Republik Indonesia. Sebby menegaskan mereka bukanlah kelompok kriminal, tapi adalah pejuang kemerdekaan Papua. "Kami ini Tentara Pembebasan Nasional Papua yang berjuang untuk politik Papua Merdeka, jadi bukan kriminal seperti yang selalu dikatakan Polisi Indonesia di media,’’ucapnya.

OPM mengklaim, dalam serangkaian aksi selama beberapa pekan ini, pihaknya berhasil menembak mati satu anggota Brimob serta melukai enam lainnya. Sementara personel OPM hanya terluka satu orang di bagian jari. Anggota Brimob itu bernama Briptu Berry Pramana Putra. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya