Meski Turun Status, Aktivitas Gunung Agung Harus Diwaspadai

Gunung Agung di Bali
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Agung dari awas (level IV) menjadi siaga (level III). Penurunan aktivitas itu berlaku mulai hari ini, Minggu, 29 Oktober 2017 pukul 16.00 WITA.

Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA

Kepala PVMBG, Kasbani, menjelaskan penurunan status itu setelah instansinya melakukan pengamatan melalui alat-alat yang dimiliki seperti seismik, tieltmeter, GPS, penginderaan jauh dan lainnya.

Dari data-data tersebut didapati jika selama sembilan hari terakhir, mulai tanggal 20 Oktober, aktivitas gunung setinggi 3.142 mdpl itu mengalami penurunan drastis. Aktivitas kegempaan menurun. Penggembungan (deformasi) mengalami pelambatan.

Merugi, Seluruh Outlet Toko Buku Gunung Agung Bakal Ditutup Akhir 2023

Data lain menunjukkan konsistensi penurunan aktivitas gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem itu. Kendati begitu, Kasbani menegaskan jika Gunung Agung tetap harus diwaspadai.

"Karena belum sepenuhnya mereda, sewaktu-waktu bisa saja terjadi (letusan). Kita harapkan aktivitasnya terus menurun," ujar Kasbani di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu, 29 Oktober 2017.

Netizen Geram Lihat Tingkah Bule Lepas Celana Pamer Alat Kelamin di Puncak Gunung Agung Bali

Menurut Kasbani, sepanjang statusnya belum kembali normal, maka letusan masih mungkin terjadi. “Bisa saja status turun, naik lagi dan meletus. Tapi yang jelas, saat ini sedang menurun. Kita harapkan menurun terus," ujarnya.

Kasbani mengatakan PVMBG akan tetap memantau aktivitas Gunung Agung. Jika terjadi peningkatan aktivitas sewaktu-waktu, Kasbani berjanji segera menyampaikan kepada masyarakat.

"Kita tetap waspada, memantau terus menerus aktivitas gunung ini. Kalau ada peningkatan kami sampaikan," tuturnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya