- Lilis
VIVA – Usai Golkar mendeklarasikan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur dalam pilkada Jawa Barat, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menghindar dari kerumunan wartawan dan langsung berjalan menuju sebuah pintu di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis, 9 November 2017.
Awak media sempat mengejar Novanto untuk menanyakan soal kasus e-KTP yang diduga menjerat dirinya. Tapi setelah Novanto melewati pintu, pintu langsung ditutup dari dalam. Sehingga wartawan tak memiliki kesempatan untuk mengkonfirmasi terkait beredarnya sprindik terhadap dirinya.
"Bapak mau ke toilet, nanti balik lagi," kata salah satu penjaga pintu yang langsung menutup pintu tersebut.
Terkait hal ini, Sekjen Golkar, Idrus Marham mengatakan Novanto bukan ingin menghindari wartawan. Tapi keterangan pers diserahkan pada juru bicara.
"Juru bicara berdasarkan rapat pleno diserahkan pada Idrus Marham Sekjen Golkar," kata Idrus di DPP Golkar.
Saat ditanya soal Novanto yang sama sekali tak muncul usai beredar informasi mengenai adanya penyidikan kasus e-KTP terhadap Novanto, Idrus memastikan bahwa Ketua Umum Partai Golkar tidak pernah menghindar dari ruang publik.
"Ah ini perasaan kamu saja," kata Idrus.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan telah menerbitkan kembali Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) atas tersangka Setya Novanto, terkait kasus dugaan korupsi e-KTP. SPDP Novanto sempat viral di kalangan wartawan. (hd)
