Mengapa Kelompok Bersenjata di Papua Sandera Ribuan Warga?

Aparat TNI Polri berjaga di lokasi kerusuhan pekerja Freeport di Timika Papua
Sumber :
  • REUTERS/Muhammad Yamin

VIVA – Diperkirakan sebanyak 1.300 warga di Kampung Banti dan Kimbely di kawasan tambang Tembagapura dikabarkan disandera oleh kelompok bersenjata.

Polisi Antisipasi Gangguan Keamanan di Papua saat Peringatan HUT OPM

Kepolisian meyakini, motif awal kelompok yang belum diketahui identitasnya itu adalah faktor ekonomi. "Motifnya masalah ekonomi, ketidakpuasan. Kadang dibawa isu ke separatisme," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kamis, 9 November 2017.

Sejauh ini, dari hasil pemantauan diduga kelompok bersenjata yang mengisolasi warga di dua kampung itu merupakan kelompok kecil. "Paling banyak 20 orang, tapi yang bersenjata lima (orang) sampai sepuluh," katanya.

TNI Sebut KNPB Mendoktrin Masyarakat di Maybrat Tolak Pembangunan

Tak cuma itu, Tito juga memastikan jika kelompok ini bukan sekali ini melakukan aksinya. Karena mereka piawai menyembunyikan identitas mereka. "(Usai aksi) Mereka biasanya akan sembunyi dan gunakan tameng masyarakat lokal dan pendatang," ujarnya. 

Terkait dengan tindakan, Tito menyebutkan saat ini Polda Papua bersama TNI masih berupaya melakukan pengamanan kepada warga yang disandera.

Warga Simpatisan OPM Serahkan Senjata Api M-16 kepada TNI

Upaya yang akan dilakukan pertama kali adalah dengan melakukan pendekatan persuasif melibatkan gereja, tokoh adat atau tokoh masyarakat. "Ketika damai enggak bisa dilakukan, terpaksa upaya penegakan hukum dengan terukur kita lakukan," ujarnya.

Viral bendera bintang kejora berkibar di Papua

Polisi Tangkap Tujuh Orang Pengibar Bendera Bintang Kejora di Papua

Polisi menangkap tujuh orang yang disangka mengibarkan bendera Bintang Kejora yang diasosiasikan sebagai bendera OPM di halaman GOR Cenderawasih, Jayapura.

img_title
VIVA.co.id
1 Desember 2021