Panitia Heran Tablig Akbar di Garut Dijaga 2.500 Aparat

Tabligh akbar di Garut, Sabtu (11/11/17).
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA – Ribuan umat Islam dari berbagai pelosok Kabupaten Garut dan sejumlah kota di Jawa Barat, sejak Jumat malam, 10 November 2017 mulai berdatangan untuk menghadiri pengajian dan tablig akbar di Masjid Agung Garut dan Sarana Olahraga Kerkof Garut.

Tunda Pernikahan Gara-gara Corona, Calon Istri 'Disikat' Oknum DPRD

Akan tetapi ada pemandangan yang cukup menyita perhatian, karena acara tersebut dijaga ketat oleh ribuan aparat keamanan. Tak cuma masyarakat yang merasa bingung, hal ini juga menjadi pertanyaan besar bagi pihak panitia.

"Sebetulnya kami sudah mendapatkan rekomendasi dari Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) Masjid Agung, bisa melaksanakan tablig akbar di alun-alun Garut," ujar Sekretaris Panitia Tablig Akbar "Garut Bumi Islam" Ivan Rivanora, Sabtu, 11 November 2017.

Takut Foto Perselingkuhan Tersebar, Anggota Dewan di Garut Ancam Warga

Namun, kata dia, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) Garut mengizinkan tempat tablig akbar digelar di Lapangan Sarana Olahraga Kerkof namun meski dijaga ketat petugas keamanan.

"Nah ini kami juga tak mengerti kenapa dilarang di alun-alun kemudian dijaga ketat petugas, kami ini bermaksud baik lho," ungkap Ivan.

Khawatir Corona, 7 Warga Pendatang di Garut Diamankan Polisi

Sejumlah jemaah yang hadir dari sejumlah daerah juga bertanya-tanya dengan pejagaan ketat yang dipusatkan di Lapangan Otto Iskandar Dinata (alun-alun) Garut.

"Kami datang dari Bekasi, untuk beribadah, tetapi dijaga seperti mau berunjuk rasa," ucap Solihin (55 tahun), peserta tablig akbar asal Bekasi.

Dari Bekasi sendiri sedikitnya ada 75 kendaraan roda empat yang turut menghadiri acara di Garut. Peserta juga tampak dari Kota Banjar, Kabupaten Ciamis, Tasikmalaya dan Pangandaran.

Sebelumnya, Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, sedikitnya 2.500 aparat kepolisian dan TNI melakukan penjagaan selama tablig akbar berlangsung. Hal itu dilakukan mengingat turut hadirnya Ustaz Bachtiar Nasir yang mendapat penolakan dari pihak Nahdlatul Ulama (NU) Garut.

"Kami pihak FORKOPIMDA memang melakukan penjagaan, bantuan personel kami dapatkan seperti dari Sumedang ada 200 anggota TNI, dari Tasikmalaya, Polda Jabar jumlahnya sekitar 2.500 aparat," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya