Mensos Kirim Tim Psiko Sosial untuk Korban Sandera di Papua

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Ratusan korban penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang telah dibebaskan dari tanah Papua oleh aparat gabungan TNI-Polri, pada Jumat lalu, akan mendapat layanan psikologis dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Kisah Heroik Letjen TNI (Purn) Soegito, Rela Ditembak Demi Melucuti Senjata Musuh

Menurut Mensos Khofifah Indar Parawansa, Kemensos telah menerjunkan tim berjumlah tiga orang ke Timika, Papua, untuk memberikan assessment terhadap warga korban penyanderaan. Kemensos akan fokus pada proses psiko sosial terapinya.

"Kalau memang dibutuhkan layanan dukungan psiko sosial maka tim dari Kemensos sudah siap melayani," kata Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa usai menghadiri pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) di Balaikota Depok, Jawa Barat, Sabtu 19 November 2017.

Hamas Peringatkan Israel Soal Operasi di Rafah: Tidak Ada Pembebasan Sandera

Ketiganya, jelas Khofifah, adalah tim LDP (Layanan Dukungan Psiko Sosial). Mereka adalah tim yang cukup advance melakukan layanan dukungan psiko sosial terutama pada lansia, anak-anak, ibu hamil dan kepada penyandang disabilitas.

"Ini adalah kelompok rentan yang akan mendapatkan prioritas. Selebihnya adalah untuk yang lain, tetapi tiga orang ini (Tim LDP) akan melakukan assessment terlebih dahulu. Saya sudah dapat angka yang dibebaskan hampir 400 orang," ujar dia.

Hamas Bebaskan Sandera Israel Paling Muda, Berusia 4 Tahun

Sementara itu, terkait apakah para korban sandera itu akan mendapat bantuan dari PKH? Khofifah mengatakan, bahwa hal itu masalah lain lagi. Sebab, untuk menerima PKH ada beberapa syarat yang harus dilihat.  

Seperti, korban punya anak bayi, balita atau sedang hamil atau SD, SMP dan SMA, atau mereka masuk dalam kategori sosial ekonomi rendah. Khofifah menambahkan, PKH adalah kondisionalitas, ada prasyaratnya.

"Jadi kita lakukan assessment dulu, apakah mereka butuh program usaha produktif misalnya. Nah hal-hal seperti ini yang akan dilakukan oleh tim. Jadi kita tunggu hasil assessmentnya," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 344 warga yang sempat diisolasi oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Desa Banti dan Kimbeli Distrik Tembagapura berhasil dievakuasi oleh personel TNI-Polri, Jumat, 17 November 2017.

Operasi senyap ini yang merupakan gabungan TNI dan Polri itu melibatkan 300 personel. Di pihak TNI dikerahkan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Batalion Infanteri Raider 751, dan Peleton Intai Tempur Kostrad.

Semua unit, termasuk pasukan polisi, memiliki fungsi dan peran masing-masing. Misalnya, polisi menyiagakan dan mengamankan warga yang disandera. Sementara TNI melumpuhkan para penyandera. Operasi berhasil tanpa ada korban di pihak warga yang disandera.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya