Polri Minta Kelompok Bersenjata Papua Serahkan Diri

Sebagian kecil anggota kelompok bersenjata dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat memamerkan senjata yang dimilikinya di kawasan tembagapura, November 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/tpnpbnews

VIVA – Kepolisian Republik Indonesia meminta kelompok kriminal bersenjata yang masih bertahan setelah menyandera 344 warga di Tembagapura, Papua, untuk menyerahkan diri. 

Polisi Tangkap Tujuh Orang Pengibar Bendera Bintang Kejora di Papua

Jumlah mereka diprediksi masih sekitar 20-25 orang dan dipastikan kembali ke tempat pelariannya menuju bukit dan hutan.

"Kita imbau supaya menyerah jangan sampai terjadi baku tembak dan terluka," kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Minggu, 19 November 2017. 

Polisi Antisipasi Gangguan Keamanan di Papua saat Peringatan HUT OPM

Rikwanto mengatakan, mayoritas sandera yang dibebaskan merupakan bukan warga asli Papua. Mereka umumnya ialah pekerja dan penambang tradisional yang ditawan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

Kemudian, warga Asli yang bertempat tinggal di dua wilayah yakni Kampung Banti dan Kimbely, masih tetap bertahan dan tetap dalam pemantauan aparat.

TNI Sebut KNPB Mendoktrin Masyarakat di Maybrat Tolak Pembangunan

"Sisanya yang seribu lebih mereka warga asli Papua tetap di kampungnya. Mereka minta perlindungan manakala KKB ini datang kembali," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Jumat 17 November 2017, operasi gabungan oleh TNI - Polri telah membebaskan ratusan warga yang sempat terisolasi di wilayah Tembagapura, Mimika, Papua.

Upaya pembebasan warga yang dimulai sejak pagi dan bisa diakhiri pukul 12.00, setelah baku tembak antara kelompok bersenjata dengan aparat.

Pada proses evakuasi ini, sempat terjadi baku tembak antara kelompok bersenjata dengan aparat.

Secara rinci, warga yang telah dievakuasi itu terdiri dari 104 laki-laki, 32 perempuan dan 14 anak-anak. Semuanya berasal dari Desa Kimberly.

Sementara, sisanya sebanyak 153 laki-laki, 31 perempuan dan 10 anak masih diidentifikasi, karena ditemukan di dekat wilayah longsoran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya