Tiga Kemungkinan Usai Gunung Agung Alami Letusan Freatik

Meletus, Status Gunung Agung Masih Siaga
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – Gunung Agung telah mengalami letusan freatik pada Selasa, 21 November 2017 pukul 17.05 WITA. Letusan freatik terjadi akibat uap air bertemu massa panas di dalam perut gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut. Letusan freatik itu membawa material abu vulkanik yang sempat dirasakan oleh warga di beberapa titik di Kabupaten Karangasem. 

Merugi, Seluruh Outlet Toko Buku Gunung Agung Bakal Ditutup Akhir 2023

Asap kelabu membumbung setinggi 700 meter. Letusan freatik itu juga meninggalkan bekas lubang baru dengan diameter 50 meter di puncak kawah Gunung Agung.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana menjelaskan, dari sejarah letusan gunung api di dunia, diakuinya ada beberapa contoh di mana erupsi freatik dapat diikuti oleh erupsi magmatik. 

Netizen Geram Lihat Tingkah Bule Lepas Celana Pamer Alat Kelamin di Puncak Gunung Agung Bali

"Tapi ada juga erupsi freatik yang diikuti erupsi freatik lainnya, dan ada juga yang setelah erupsi freatik justru aktivitas menurun dan sistem kembali ke keseimbangannya (normal). Jadi setidaknya ada tiga kemungkinan," jelas Devy, Sabtu 25 November 2017.

Semua pihak, termasuk PVMBG disebut Devy pasti berharap yang sama yakni, kemungkinan ketiga lah yang akan terjadi alias Gunung Agung akan kembali ke setimbangannya (normal).

Daki Gunung Agung Bali Akhir Tahun, Hasto Doakan Megawati dan Jokowi

"Kalau kembali normal, masyarakat kan bisa kembali ke rumahnya dengan tenang. Semua pasti senang bisa kembali hidup normal," katanya. Saat ini, Devy melanjutkan, PVMBG terus mengamati aktivitas gunung yang pernah meletus pada tahun 1963 tersebut.

"Sambil terus berharap dan berdoa, kami tetap harus terus mengamati aktivitas Gunung Agung dari berbagai parameter pemantauan termasuk visual, seismik, deformasi, geokimia dan satelit. Karena, salah satu tugas pemerintah adalah melindungi masyarakatnya," demikian Devy.

Sesosok mayat ditemukan di Puncak Gunung Agung Bali

Pendaki Lansia Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung, Jasad Ditemukan WNA

Sosok mayat ditemukan di puncak Gunung Agung pada Selasa, 12 Maret 2024. siang. Saat ditemukan posisi mayat berada di ketinggian 2833 Mdpl di Puncak Gunung Agung Bali

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2024