- Bobby Andalan (Bali)
VIVA – Gunung Agung telah mengalami beberapa kali letusan. Bahkan, material magma berupa lava telah keluar dari perut gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut. Abu letusan menyembur hingga ketinggian tiga kilometer dari kawah letusan.
Abu berwarna kelabu-kehitaman itu nampak jelas dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Pemandangan menakjubkan itu memang menarik untuk dijadikan latar fotografi. Hal itu pun dimanfaatkan sejumlah orang yang datang ke Pos Pengamatan Gunung Api Agung.
Puspita salah satunya. Dara manis asal Kerobokan, Kuta Utara, Kabupaten Badung itu datang khusus untuk melihat lebih dekat aktivitas gunung yang pernah meletus dahsyat pada tahun 1963 tersebut.
"Iya sengaja (datang ke sini) karena kemarin ngelihat postingan foto teman di media sosial. Jadi penasaran kepingin melihat keadaan sebenarnya seperti apa. Karena kan banyak hoaks juga sosial media. Mumpung hari Minggu juga, jadi lihat langsung saja," kata Puspita kepada VIVA di lokasi, Minggu 26 November 2017.
Puspita bukan tak punya rasa takut. Apalagi dari sini Gunung Agung nampak begitu gagah perkasa. "Bencana alam tentu takut banget, apalagi di sini gunungnya (terlihat) besar sekali," ujarnya.
Namun, ia melihat aktivitas orang di sekitar Gunung Agung masih berjalan normal. "Saya melihat di sekitar sini orang santai, aktivitas normal. Sepertinya sudah terbiasa. Jadi kita ingin katakan, sebenarnya masih save kok. Memang negara lain seperti Australia travel awareness-nya kuat sekali," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho pernah melansir titik-titik spot yang bagus untuk selfie dengan latar belakang erupsi Gunung Agung. Momen langka ini bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mengabadikannya dengan swafoto.
Baca: Letusan Dahsyat Gunung Agung Bisa Mirip Skenario 1963
