Kemenhub Siapkan 100 Bus Angkutan Alternatif dari Bali

ilustrasi bus Damri.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Guna antisipasi dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Agung, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Hubdat) menyiagakan angkutan bus dan penyeberangan di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Jokowi Senang Pelabuhan Wani dan Pantoloan Berdiri Kokoh Lagi Usai Diguncang Tsunami Palu 2018

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setyadi mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi terakhir aktivitas Gunung Agung dan untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan.

"Saya sudah perintahkan kepada Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII Bali dan NTB untuk menyiagakan angkutan bus dan penyeberangan untuk melayani penumpang yang terdampak penutupan bandara,” kata Budi dikutip dari keterangan resminya, Senin 27 November 2017. 

Ramp Check Angkutan Lebaran 2024, Dishub Tangerang: Bus Pakai Klakson Telolet Tak Laik Jalan

Lebih lanjut Budi menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan risiko bencana, pihaknya tidak hanya berkoordinasi dengan Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV Bandara I Gusti Ngurah Rai. Namun juga dengan pihak Kepolisian, DAMRI dan Organisasi Angkutan Darat (ORGANDA). 

“Kami bersama DAMRI dan Organda menyiagakan 100 armada bus baik reguler maupun pariwisata dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Teminal Tipe A Mengwi Bali dan ke pelabuhan penyeberangan Padang Bai untuk para penumpang dan turis yang terdampak penutupan bandara,” tambahnya. 

Rehabilitasi Pasca Bencana, Jokowi: Gedung RSUD Anutapura Palu Pertama Pakai Sistem Shockbreaker

Otoritas Pelabuhan Penyeberangan baik di Ketapang-Gilimanuk dan Padang Bai-Lembar, diminta mengantisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan yang akan membludak karena kejadian ini. 

Selain itu dia juga menyampaikan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak maskapai melalui Otban I Gusti Ngurah Rai. Sehingga pelayanan bagi masyarakat bisa dilakukan secara maksimal.

“Penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan baik melalui Bandara Lombok Praya atau menuju ke Jawa harus kita fasilitasi, jangan sampai mereka terlantar akibat tidak ada angkutan yang siaga mengangkut mereka,” tutupnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya