- ANTARA FOTO/Jeremias Rahadat
VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menegaskan, jangan anggap enteng kemampuan perusahaan BUMN dalam mengakuisisi saham perusahaan lain.
Ini disebutkan Rini ketika menjawab pertanyaan bagaimana kemampuan perusahaan BUMN dalam melakukan akuisisi saham PT Freeport Indonesia yang didivestasikan ke pemerintah sebesar 51 persen.
Dengan yakin, Rini mengatakan harga saham PT Freeport yang dilepas sebesar 51 itu tidak mencapai setengah dari investasi salah satu perusahaan BUMN, yakni PT Pertamina.
"Satu proyeknya Pertamina saja untuk refinery itu nilainya saja US$14 billion (miliar). Padahal beli (saham) Freeport itu berapa, enggak ada setengahnya. Jadi jangan anggap enteng BUMN dong," kata Rini saat ditemui di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Selasa, 28 November 2017.
Rini pun mengakui, pembentukan holding BUMN tambang yang tengah berjalan bertujuan untuk pengambilalihan saham PT Freeport. Meskipun tujuan utama pembentukan holding itu adalah untuk mendorong hilirisasi perusahaan tambang.
"Terus terang selain itu, (sebagai) final negosiasi mengenai (divestasi) Freeport," ujar dia.
Kendati demikian, hingga saat ini, memang diakui belum ada harga final untuk divestasi saham Freeport.
"Belum, masih negosiasi. Insya Allah nanti bisa terselesaikan," tuturnya. (ase)