Penutupan Bandara Lombok Jumat ini Diperpanjang

Ratusan calon penumpang pesawat saat tertahan di Bandara Lombok.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA – Penutupan Lombok International Airport (LIA) kembali diperpanjang hari ini akibat aktivitas vulkanik Gunung Agung di Karangasem, Bali. Penutupan sementara ini diperkirakan akan berlangsung hingga pukul 14.00 WITA.

Angkasa Pura I Layani 5,5 Juta Penumpang di Januari 2024

Bandara Lombok ditutup lagi sejak 30 November 2017 kemarin. Penutupan sementara tersebut berdasarkan Notice To Airmen (NOTAMN) B9033/17 tanggal 30 November 2017.

Berdasarkan laporan tvOne, perpanjangan penutupan bandara hingga siang nanti atau hingga rapat dengan otoritas terkait. Akibat penutupan tersebut, sebanyak 104 penerbangan akan tertunda, baik dari dan menuju Bandara Lombok, termasuk penerbangan internasional ke Kuala Lumpur dan Singapura.

Media Asing Soroti Macet Parah di Bali, Jalanan Sempit Hingga Parkir Buruk

Sejumlah penumpang yang tiba di bandara sejak pukul 05.00 WITA terlihat memenuhi bandara. Akibat perpanjangan penutupan bandara Lombok, sebagian calon penumpang memilih beralih menggunakan kapal laut atau bus untuk sampai ke daerah tujuan.

Sementara Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI/AirNav Indonesia) dan otoritas penerbangan Bali memutuskan untuk membuka Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, pagi ini.

Kapolri Ungkap Langkah Atasi Macet Horor agar Tak Terulang di Bali

Aktivitas di bandara tersebut kembali berjalan normal. Bahkan dilakukan penambahan penerbangan untuk mengangkut penumpang yang kemarin gagal berangkat karena terdampak abu erupsi Gunung Agung.

meski tampak lenggang, namun terlihat beberapa wisatawan asing yang akan kembali ke negaranya. Mereka memutuskan pulang lebih cepat karena aktivitas Gunung Agung.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kasbani, mengatakan bahwa gunung Agung masih mengalami fase magmatik, sehingga potensi terjdainya gempa vulkanik dan tremor serta hembusan asap masih tinggi 1.500-2.000 meter.

"Potensi erupsi masih bisa terjadi setiap saat ditandai gempa vulkanik dan tremor makanya masyarakat harus keluar dari zona berbahaya," kata dia. (ren)
 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya