Marsekal Hadi Tjahjanto Paparkan Ancaman Kontemporer

Marsekal Hadi Tjahjanto saat uji kelayakan di Komisi I DPR.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Reza Fajri

VIVA – Kepala Staf TNI AU Marsekal Hadi Tjahjanto menjalani uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon tunggal panglima TNI di Komisi I DPR pada Rabu 6 Desember 2017. Setelah pengecekan kelengkapan administrasi, Hadi menyampaikan visi misinya dalam sesi terbuka.

29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Dalam paparan awalnya, Hadi menjelaskan TNI perlu bertransformasi menjadi lebih tangguh lagi. Hal itu karena adanya fenomena global baru yang bisa mengubah ancaman ketahanan negara.

"Yang perlu dicermati adalah perkembangan informasi dan transportasi, mengubah interaksi manusia bahkan negara. Perubahan ini menimbulkan konflik baru," kata Hadi.

Mengenal 2 Sosok Jenderal TNI Bintang 4 yang Masih Aktif Betugas

Menurut Hadi, konstelasi dunia saat ini tidak lagi bipolar atau unipolar, namun menjadi unimultipolar. Di mana kekuatan negara superpower tersaingi dengan kekuatan ekonomi baru dari negara lain.

"Kondisi akan stabil dalam beberapa dekade ke depan. Kekuatan berkonflik tidak lagi kekuatan negara," ujar Hadi.

18 Jenderal Bintang 2 Dimutasi Panglima TNI di Akhir Maret 2024

Hadi menyebut aksi terorisme dan perang siber lebih menjadi ancaman kontemporer saat ini. Ancaman itu, menurut dia, bisa muncul kapan dan di mana saja seiring berkembangnya paham radikalisme.

"Maraknya aksi perampokan bersenjata di Laut Sulu. Terlebih kasus oleh Abu Sayyaf," kata Hadi.

Pemaparan visi dan misi Marsekal Hadi ini dilakukan secara terbuka untuk media. Usai penyampaian visi misi, kemudian dilakukan pendalaman oleh Komisi I secara tertutup. Dalam sesi pendalaman ini, setiap fraksi akan bertanya terkait visi misi Hadi sebagai calon panglima TNI.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya