Nasib 1,3 Juta Guru Madrasah Honorer dengan Upah Rp500 Ribu

Menteri Agama Lukmah Hakim S dalam Rakernas PGM Indonesia
Sumber :
  • VIVA/Muhammad A.R

VIVA – Rapat Kerja Nasional Perkumpulan Guru Madrasah, atau PGM Indonesia berlangsung di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor, 4-5 Desember 2017. Rakernas itu membahas sejumlah agenda penting, di antaranya memperjuangkan nasib 1,3 juta guru honorer yang masih diberi upah maksimal Rp500 ribu.

Miris! Gaji Guru Honorer Rp 150 Sebulan, Warganet: Gimana Bisa Hidup

“Paling utama adalah merekomendasikan kepada Pemerintah Pusat, memperhatikan nasib guru-guru madrasah dari mulai kesejahteraannya, ini PR kita bersama,” ujar Ketua PGM Indonesia, Agus Ridho, kepada VIVA, Rabu 6 Desember 2017. 

Agus menjelaskan, Rakernas merupakan bagian dari amanah, untuk memperjuangkan seluruh nasib guru madrasah. Upaya itu dengan merumuskan beberapa program, konsolidasi organisasi, dan mengevaluasi terhadap kegiatan yang terlaksana. 

Prabowo akan Bangun RS Modern di Tiap Kabupaten/Kota dan Perbaiki Gaji Guru Honorer

“Organisasi ini penting. Selain mitra bagi Kementerian Agama, juga dalam rangka bagaimana kita membantu kesejahteraan guru madrasah, meningkat kan kualitas guru madrasah,” ujarnya. 

PGM Indonesia, menurut Agus, memperjuangkan pendidikan guru. Terutama, guru madrasah yang memiliki banyak ilmu, namun tersandung ijazah. Contohnya, dengan menjadikan yang belum pendidikan S1 bisa meraih gelar S1, selanjutnya memperjuangkan guru honorer yang sudah S1 meraih jenjang S2. 

Janji Prabowo-Gibran kepada Guru di Indonesia: Dapat Tambahan Gaji Rp2Juta Per Bulan

“Karena kan perkembangan zaman, semakin berkembang terus ya dan tantangan ke depan semakin berat, dan kami tahu bahwa ke depan teknologi semakin maju, pengetahuan semakin tinggi,” tuturnya. 

Agus mengatakan, perhimpunan guru honorer itu akan mendampingi upaya advokasi hukum kepada setiap guru-guru madrasah. “Di kami, juga sudah ada bagiannya, wakil ketua bidang hukum yang advokasi terhadap berbagai persoalan hukum yang diterima guru madrasah,” ujarnya. 

Dengan demikian, PGMI berharap, Rakernas menjadi wadah pembahasan guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraannya. 

Saat ini, Agus mengatakan, tercatat jumlah total keseluruhan guru madrasah mencapai 1,3 juta guru. Jumlah tersebut masih terbilang kurang dari jumlah penduduk Indonesia itu juga belum ditunjang dengan upah yang layak. 

“Seluruh Indonesia 90 persennya honorer, gaji per bulan ada yang Rp400 ribu sampai Rp500 ribu.  Itulah kenapa, kami butuh organisasi ini sebetulnya bagian PR kita cukup berat,” kata Agus. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya