Infrastruktur Asian Games Rampung Agustus 2018

Gelanggang Olahraga (GOR) untuk Asian Games
Sumber :

VIVA – Saat Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games XVIII pada 18 Agustus hingga 2 September 2018, telah ditunjuk dua kota yang akan menjadi pusat ajang pertandingan olahraga empat tahunan ini yaitu, Kota Jakarta dan Kota Palembang.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Sebagai Ibu Kota Negara, Kota Jakarta pun segera membenahi dirinya agar dapat menjadi tuan rumah yang baik dan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia olahraga internasional.

Sebab, dalam pelaksanaan Asian Games 2018 ini, Kota Jakarta mendapatkan tugas yang berat yaitu menyiapkan insfrastruktur yang berstandar internasional sehingga dapat dimanfaatkan oleh para atlet dari negara-negara di Benua Asia ini.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Beberapa infrastruktur yang harus disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta adalah tiga venue utama, yaitu Velodrome untuk cabang olahraga balap sepeda, Equistrian untuk cabang olahraga pacuan kuda dan venue untuk pertandingan sepeda BMX.

Tidak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga harus menyiapkan pembangunan 10 Gelanggang Olahraga (GOR) sebagai venue pendukung Asian Games. GOR ini akan digunakan untuk tempat latihan para atlet mancanegara sebelum Asian Games digelar.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Kemudian untuk membantu kemudahan aktivitas atlet dari tempat penginapan menuju tempat latihan atau tempat bertanding, maka Pemprov DKI juga membangun transportasi massal berbasis rel. Yaitu kereta ringan cepat (Light Rail Transit/LRT) dengan rute Kelapa Gading-Velodrome.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan optimis seluruh pembangunan infrastruktur tersebut dapat rampung sebelum Asian Games dimulai. Bahkan ia sudah melaporkan perkembangan pembangunan infrastruktur itu kepada Presiden RI Joko Widodo saat menggelar rapat terbatas pembahasan Asian Games 2018 di Istana Bogor, Selasa 21 November 2017.

Dilaporkannya, untuk pengerjaan pembangunan fisik Velodrome sudah mencapai 69 persen. Ditargetkan Velodrome akan rampung pada Juni 2018. Kemudian venue Equistrian, pembangunan fisiknya sudah mencapai 88 persen. Sehingga ditargetkan pada Desember tahun 2017 sudah dapat rampung.

Untuk LRT, pengerjaan konstruksinya sudah mencapai 42 persen. Anies optimistis LRT dapat rampung pada Agustus 2018. Sehingga sudah dapat dioperasikan pada bulan Agustus saat Asian Games dimulai.

“Juga untuk 10 GOR di Jakarta, kita akan renovasi. Diharapkan April bisa rampung. Sedangkan untuk venue pertandingan BMX, kita masih mencari lokasi yang pas. Kemungkinan besar di Koja,” ujarnya.

Gelanggang Olahraga (GOR) untuk Asian Games

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno juga secara kontinyu menggelar rapat koordinasi dengan pihak panitia penyelenggara Asian Games, INASGOC. Ia melihat dua venue utama, Velodrome dan Equistrian telah berjalan pembangunannya sesuai dengan jadwal dan diharapkan bisa selesai tepat waktu.

“LRT juga on the track, bisa selesai tepat waktu. Untuk 10 GOR yang lagi direnovasi, diharapkan selesai awal tahun ini. Jadi sudah siap digunakan untuk latihan dan test event tahun depan. Untuk venue pertandingan BMX juga sudah mulai dikerjakan,” ujarnya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Disorda) DKI, Ratiyono memastikan akan segera merampungkan pembangunan 10 Gelanggang Olahraga (GOR) tiga bulan sebelum pelaksanaan Asian Games, 18 Agustus 2018. Karena 10 GOR ini akan digunakan untuk tempat latihan atlet Asian Games 2018.

10 GOR yang dimaksud yakni, GOR Pulogadung, GOR Cempaka Putih, GOR Sunter, GOR Soemantri Brodjonegoro, GOR Bulungan, GOR Ragunan, GOR Senen, GOR Jakarta Barat,dan GOR Jakarta Utara, GOR Jakarta Timur. Pengerjaan fisik dari 10 GOR tersebut, akan diprioritaskan untuk latihan basket, voli, baseball dan sepeda BMX.

"Anggaran yang kita siapkan mencapai Rp65 miliar. Seluruhnya didapat dari kelebihan KLB perusahaan swasta. Kami siapkan untuk latihan para atlet mancanegara sebelum bertanding ke Senayan," kata Ratiyono.

Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI ini menegaskan seluruh proses perjanjian kerjasama (PKS) untuk pembangunan 10 GOR telah dilakukan dan disetujui Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Saefullah.

"Detail perencanaannya juga sudah kita serahkan. Insya Allah pengerjaan bisa dimulai akhir Oktober ini. Targetnya, April ini sudah selesai. Yang pasti Dispora DKI siap dukung Asian Games 2018, dan siap mensukseskanya," ujarnya.

Untuk venue Bicycle Mountain Extreme (BMX) akan dibangun di kawasan Pulomas, Jakarta Timur berdekatan dengan venue Equistrian. Pembangunan venue BMX dianggarkan sebesar Rp13 miliar dengan menggunakan kompensasi koefisien luas bangunan (KLB) dari salah satu pengembang.

Paling tidak, tambahnya, sekitar Februari 2018, seluruh pembangunan infrastruktur terkait Asian Games di DKI Jakarta sudah rampung. Setelah itu, Maret dilakukan finalisasi, kemudian April atau Mei sudah langsung bisa digunakan untuk latihan.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Satya Heragandhi menegaskan dua proyek fasilitas olahraga balap sepeda dan pacuan kuda diharapkan selesai dua bulan sebelum digunakan untuk pertandingan atlet-atlet elite dari Negara-negara Asia. Demikian juga fasilitas transportasi, LRT Jakarta.

“Kami optimis tiga proyek penugasan Pemprov DKI ini selesai dua bulan sebelum dipergunakan sebagai fasilitas pertandingan Asian Games,” kata Satya

Tiga proyek penugasan yang dikerjakan PT Jakarta Propertindo (PT Jakpro) yakni Light Rail Transit (LRT) Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrome, Equesreian Pulomas, dan Velodrome Rawamangun telah melampui target.

Untuk pembangunan LRT Jakarta sepanjang lebih kurang 5,8 Km memiliki 6 stasiun, pihaknya mengerjakan siang dan malam, agar dapat memenuhi target. Yaitu dua bulan menjelang Asian Games XVIII, LRT sudah bisa diujicobakan.

Anggaran pembiayaan proyek LRT Jakarta mencapai Rp5,2 triliun. Sementara untuk anggaran pembangunan Velodrome Rawamangun sebesar Rp665 miliar baru terserap sebesar Rp332,8 miliar. Sedangkan anggaran proyek Equestrian (Pacuankuda) di Pulomas sebesar Rp417 miliar. (adv/jnd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya