Bermodal Rp750, Menteri Susi Jadi Pengusaha Sukses

Menteri Susi
Sumber :
  • Daru Waskita/Yogjakarta/VIVA.co.id

VIVA – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengatakan, keluar dari bangku sekolah SMA 1 Yogyakarta adalah sebuah keputusan yang membuat kecewa orangtuanya yang tinggal di Pangandaran. Namun, keputusan untuk tak lagi duduk di bangku sekolah sudah bulat sesuai dengan keinginannya untuk bebas.

#WeWantSUSI Warganet Kecewa Susi Pudjiastuti Tak Dipanggil Jokowi

Namun, karena Susi mengaku tidak ingin diatur terus-menerus orangtua, maka harus mandiri secara finansial.

"Kalau sudah punya penghasilan sendiri, saya tak lagi direcoki oleh orangtua," ucapnya saat jadi pembicara dalam acara Lustrum XII SMA 1 Yogyakarta, Jumat 15 Desember 2017.

Sejajar Menteri Susi, Agnez Mo Masuk Wanita Paling Dikagumi di RI

Daerah Pangandaran yang sebagian besar penduduknya nelayan menjadi alasan Susi memutuskan untuk menjadi pedagang ikan laut.

"Kala itu saya hanya punya uang Rp750 untuk dagang ikan laut," ucapnya.

Menteri Susi Tantang Zuckerberg hingga Pengawal Trump dari Indonesia

Meski hanya dengan modal sangat kecil, Susi mengaku tak putus asa dan tahun demi tahun usaha bertambah besar.

"Jual atau beli ikan tidak saja di Pangandaran  namun juga di daerah lain," tuturnya.

Mungkin sudah garis hidup, kata Susi, usaha dagang ikan semakin besar dan mulai melirik usaha di bidang penerbangan dengan berdirinya Susi Air yang memfokuskan penerbangan perintis.

"Nah, nasib berkata lain dengan diminta Presiden Jokowi untuk menjadi menteri Kelautan dan Perikanan," ujarnya.

Berbekal pengalamannya menjadi pedagang ikan, Susi mengaku kekayaan laut di Indonesia dari Sumatera hingga Papua luar biasa. Namun, melihat Indonesia dengan hanya menjadi negara pengekspor nomor tiga di ASEAN tentu ada yang salah.

"Nah, itu yang bikin Indonesia lautnya yang luar biasa menjadi biasa," ujarnya.

Langkah berani langsung diambil Susi dengan pelarangan kapal asing mengambil ikan di wilayah Indonesia. Kapal asing yang tertangkap sedang mencuri ikan ditenggelamkan, hingga pelarangan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.

Melalui upaya itu, kini para nelayan mulai mudah mencari ikan dan hasil tangkapan ikan dari tahun ke tahun terus meningkat tajam.

"Saya teringat ucapan Pak Jokowi bahwa untuk membangun Indonesia dibutuhkan ‘orang setengah gila’," ucap Susi sambil tersenyum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya