4 Perempuan Berpengaruh dalam Hidup Megawati

Pameran foto Bung Karno
Sumber :
  • ANTARA/ Dhoni Setiawan

VIVAnews - Megawati Soekarnoputri mengaku bahagia dengan peluncuran buku tentang perjalanan hidupnya, 'Megawati: Anak Sang Putra Fajar'. Namun, ada bagian buku itu yang membuat anak mendiang Presiden Soekarno ini berat untuk membacanya.

"Malam ini memang membahagiakan, tapi karena membicarakan seseorang yang melekat namanya di hati saya, justru kelu lidah saya," ujar Mega saat memberi sambutan dalam peluncuran buku di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis 16 Februari 2012.

Mulanya, kata Mega, dirinya tidak mau cerita hidupnya itu dibukukan. Terutama selama masih aktif di panggung politik Indonesia. Nanti kalau saya sudah turun panggung baru ditulis," ujar mantan presiden ini.

Namun, Ketua Yayasan Kusuma Pertiwi, Yanti tetap mendesaknya. Yanti, kata Mega, berpandangan orang politik tidak pernah berhenti. Itu artinya, jika menuruti Mega, buku itu tidak akan pernah ditulis. "Dan ternyata Yanti bergerilya, terus mengumpulkan keterangan dan cerita tentang saya."

"Setengah tahun lalu saya diberikan dami buku itu. Ya sudah terserah saja orang mau berkata apa tentanng saya," tambah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.

Mega mengatakan, selain sosok Soekarno, ada empat perempuan yang sangat berpengaruh dalam hidupnya. Pertama adalah eyang putrinya, yang tak lain adalah ibu Soekarno. "Beliau termasuk sosok yang sangat progresif, dimana bisa mendobrak adat Bali waktu itu," tutur dia.

Perempuan kedua adalah nenek dari pihak ibu, Fatmawati. Mega mengatakan neneknya ini berasal daari Sumatera. Dia adalah istri seorang guru yang kemudian menjadi pengusaha. "Sekaligus pendiri Aisiah di Bengkulu," ujarnya.

Perempuan ketiga yang mempengaruhi hidup mega adalah ibunya sendiri, Fatmawati. Mega mengaku kagum dengan kelembutan dan ketegaran Fatmawati karena Soekarno mencintai wanita lain.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

"Saya sempat bertanya, kenapa ibu meninggalkan jabatan first lady. Dia menjawab, 'Presidenku adalah suamiku. Tapi dia sudah mengambil wanita lain, maka saya yang menyisih'," kata Mega mengenang jawaban ibunya.

Saat dewasa, pertanyaan itu kembali dia ajukan kepada sang ibu. Saat ditanya ulang, Fatmawati menjawab, "Coba kamu tanya semua wanita di dunia ini, pasti hatinya membara. Tapi kalu itu untuk kemajuan dia (Soekarno), ibu tidak apa-apa," kata Mega menirukan jawaban ibunya. "Menurut saya, ibu adalah seorang wanita pembela perempuan sebenar-benarnya."

Sosok perempuan keempat yang berpengaruh adalah pengasuhnya sejak kecil, Bu Citro. Bagi Mega, pengasuhnya ini sangat menyayangi dirinya. "Bu Citro tidak pernah mengatakan apa yang saya lakukan itu salah atau tidak benar. Dia selalu mendukung," katanya. Hal itu dilakukan Bu Citro karena saat kecil Mega termasuk anak yang pesimis.

Bu Citro, tambah Mega, selalu berpegangan pada kata-kata Soekarno yang menyebut anak perempuannya itu akan menjadi orang besar di Indonesia. "Beliau bilang percaya itu." (ren)

Mensos Risma

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Dalam acara bertajuk YouTube Seribu Kartini Beda Tapi Sama di Jakarta, Jumat,19 April 2024, Menteri Sosial Risma mengemukakan bahwa seorang kreator konten tidak takut.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024