Komisioner KPI yang Baru Harus Jawab Keraguan

Jazuli Juwaini
Sumber :
  • Antara/ Asep Fathulrahman

VIVA.co.id - Terpilihnya sembilan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sempat mengundang tanya banyak kalangan akademisi dan pengamat komunikasi. Bahkan, sebagian pihak menilai pemilihan komisioner lembaga tersebut kental dengan  kepentingan politik.

Tak Ada Satu pun Komisoner Titipan Industri

Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini berharap, komisioner KPI yang baru bisa membuktikan keraguan berbagai pihak dengan kinerja. Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, setidaknya ada tiga harapan partainya, agar masyarakat mendapatkan siaran berkualitas dan mencerdaskan bangsa.

"Pertama, KPI harus benar-benar dapat menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi yang layak, benar, dan berkualitas," kata Jazuli saat dihubungi, Kamis, 21 Juli 2016.

Pemantauan Siaran Lebih Menantang di Era Digital

Kedua, KPI harus ikut menghadirkan tatanan informasi nasional yang adil, merata dan seimbang. Ketiga, KPI harus proaktif dalam mendorong dan responsif serta mengontrol pengaduan atas penyelenggaraan, dan isi siaran yang tidak sesuai dengan misi siaran yang berkarakter dan mencerdaskan publik.

"Ingat kehadiran KPI merupakan wakil negara (kuasi negara) untuk mewujudkan tata kelola penyiaran publik yang profesional, dengan isi siaran yang sejalan dengan pencapaian tujuan nasional dan pembentukan karakter bangsa," ujarnya menambahkan.

9 Anggota KPI Baru Diminta Awasi Dunia Penyiaran

Anggota Komisi I DPR yang terlibat langsung dalam proses pemilihan sembilan komisioner KPI ni mengingatkan tugas KPI ke depan sangatlah berat.

"Kami tidak meragukan kapasitas dan komitmen sembilan komisioner terpilih. Hanya saja itu semua harus dibuktikan dalam kinerja kelembagaan KPI yang makin bermakna bagi dunia penyiaran publik," katanya.

Terlepas dari itu semua, Jazuli mengapresiasi sembilan komisoner KPI terpilih.

"Selamat kepada para komisioner terpilih. Selamat bekerja dan berkarya untuk menghadirkan siaran informasi publik yang berkualitas dan mencerdaskan bangsa."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya