- Dokumen
VIVA.co.id – Ketua MPR Zulkifli Hasan menyoroti ancaman kesenjangan sosial yang masih terjadi di Indonesia.
Menurutnya, kesenjangan tersebut benar-benar bisa disaksikan di depan mata. Untuk itu, menurutnya, perlu ada upaya serius mengakhiri kesenjangan tersebut agar tidak menjadi persoalan di masa depan. Hal itu disampaikan Zulkifli dalam acara Pendidikan Nilai-nilai Kebangsaan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
"Kesenjangan ini nyata di hadapan kita, kaya-miskin, Jawa-luar Jawa, dan kesenjangan pendapatan. Ini musuh jelas yang harus dihadapi," kata Zulkifli dalam keterangannya, Senin 10 Oktober 2016.
Menurutnya ancaman kesenjangan sosial itu bisa diobati dengan realisasi demokrasi ekonomi. Untuk itu, dia mengajak agar seluruh pengusaha muda di Indonesia mewujudkan demokrasi ekonomi dengan kembali pada Pancasila dan nilai-nilai ke-Indonesia-an.
Zulkifli mengatakan, Pancasila sudah menjadi cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, untuk itu pengusaha muda sudah seharusnya memperjuangkan perwujudan cita-cita tersebut. Selain itu, Zulkifli menegaskan pentingnya demokrasi politik yang sejalan dengan demokrasi ekonomi.
"Tujuan demokrasi adalah kesejahteraan. Titik tekannya bukan hanya demokrasi sebagai prosedur politik, tapi sampai pada substansinya yaitu demokrasi ekonomi untuk kemakmuran bersama," jelas dia.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli menyambut baik masukan dari para pengusaha muda dari seluruh wilayah Indonesia untuk MPR.
William Liddle: Partai Politik Tak Sumbangkan Banyak Kesejahteraan RI
Keberadaan partai politik di Indonesia belum banyak berkontribusi pada kesejahteraan rakyat dan pola kepemimpinannya masih patronasi atau bertumpu pada figur.
