Istana Minta Fahri Hamzah Jangan Berhenti Kritik Pemerintah

Pramono Anung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah dikenal cukup getol melemparkan kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).  

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

Salah satu yang dikritik Fahri adalah jargon revolusi mental yang diperkenalkan Jokowi. Menurut Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, belum terlihat realisasi jargon Jokowi tersebut pada praktiknya.

Menyikapi berbagai kritikan Fahri itu, pihak Istana balik melontarkan sindiran.

Gus Miftah Curiga Jokowi Pilih Bahlil Lahadalia Jadi Menteri Karena Lucu, Bukan Prestasi

"Revolusi mental itu kan yang merasakan adalah mental rakyat Indonesia. Kebahagiaan masyarakat, kenyamanan," kata Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung saat ditemui di Kantor Setkab, Jakarta, Rabu 19 Oktober 2016.

Pramono mencontohkan, program satu harga untuk bahan bakar minyak yang dicanangkan di Yahukimo, Papua kemarin. Dengan program itu, harga BBM di sana yang biasanya mencapai Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per liter akan disamakan dengan harga di Jawa sekitar Rp7 ribu.

Jokowi Tegaskan Freeport Bukan Milik Amerika Lagi, tapi Indonesia

Menurut Pramono, yang dilakukan oleh Presiden ini termasuk revolusioner. Terobosan ini kata dia tak lain adalah wujud revolusi mental itu.

"Maka dengan demikan ini yang dilakukan termasuk karakter bangsa. Yang selalu disebutkan Presiden bangsa ini adalah bangsa yang kompetitif dan harus bisa jadi pemenang," kata mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan tersebut.

Namun Pramono mengatakan, tanpa kritikan dari Fahri serta lainnya, pemerintah juga tidak akan bisa berjalan nyaman.

"Tapi memang kalau Pak Fahri enggak kritik kami juga enggak nyaman. Jadi kami harapkan Pak Fahri selalu kritik," katanya seraya tersenyum.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya