- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
VIVA.co.id – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin memaknai Hari Pahlawan bukan lagi pahlawan pada era perjuangan kemerdekaaan dari penjajahan. Namun saat ini kata dia, Indonesia harus bisa melawan penjajahan era globalisasi.
"Saya kemarin menghadiri sebuah kegiatan salah satu televisi swasta tentang penganugerahan pahlawan baru di bidang masing-masing," kata Ade memberi contoh relevansi pahlawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 10 November 2016.
Ia menceritakan, ada seorang ibu dari Magelang di bidang pendidikan dan ada sukarelawan yang ikhlas mengajar di pelosok Papua. Ibu tersebut tak mendapatkan gaji ataupun penghargaan dari pemerintah namun tetap melakukan hal berguna. Figur seperti itu disebutnya layak disebut pahlawan.
"Pahlawan yang sejenis itu banyak di berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara kita," kata Politikus Golkar tersebut.
Menurutnya, istilah pahlawan saat ini sudah dengan perluasan makna. Ade mengatakan, figur yang pada saat ini menjaga dan mempertahankan perdamaian juga memiliki sisi heroisme tersendiri.
Merdeka Belajar dan Keterbaikan Masa Depan Bangsa
Pendidikan merupakan aspek inti yang kemudian juga menopang aspek lain dalam kehidupan seperti aspek sosial, ekonomi, politik, sampai agama,
