Hayati Maulid Nabi, Presiden Jokowi Ingatkan Piagam Madinah

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rifki Arsilan

VIVA.co.id – Istana Negara menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1438 H/ 2016 Masehi pada Senin, 19 Desember 2016. Acara dihadiri Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi.

Respons Istana soal Jokowi Disebut-sebut dalam Sidang Sengketa Pemilu di MK

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan, Maulid Nabi Muhammad SAW harus dijadikan momentum yang tepat untuk merenungkan keteladanan Sang Nabi.  

"Dalam hal kekuatan akidah dan ibadah, Rasulullah menjadikan masjid sebagai pusat pembinaan akidah, pembinaan ibadah, pembinaan muamalah bagi umat dengan beragam latar belakang sosial budayanya," kata Jokowi di hadapan para duta besar negara sahabat, pimpinan lembaga negara dan sejumlah menteri Kabinet Kerja.

Jokowi Lihat Langsung Panen Raya di Sigi: Bagus Hasilnya Capai 6 Ton per Hektare

Presiden juga menyinggung cara Rasulullah membangun perekonomian umat melalui zakat, infak dan sedekah. Dalam hal sosial, lanjut Jokowi, keteladanan yang bisa diambil soal bagaimana Rasulullah membangun ukhuwah atau persaudaraan antar umat.

Kehidupan di Madinah, saat Rasulullah hidup, juga dibangun sistem politik yang menghargai umat antar agama. Walau Islam mayoritas, namun Rasulullah tetap bersikap adil terhadap agama lain saat itu yang ditandai dengan Piagam Madinah.

Jokowi Resmikan Irigasi Gumbasa Sigi dengan Biaya Rp1,25 Triliun

Jokowi mengatakan, Piagam Madinah menghimpun semua kepentingan umat di dalamnya. Semua umat menghargai walau berbeda agama dan suku serta saling menjaga dan menolong sesama.

"Merupakan piagam negara tertulis di dunia jauh sebelum munculnya deklarasi HAM yang dilahirkan PBB tahun 1948," kata Jokowi.

Piagam Madinah juga mengatur hubungan politik negara. Hubungan muslim dengan non-muslim. Sehingga menurut Presiden, terlihat jelas penghargaan akan kemajemukan dalam masyarakat.

Untuk itu, Jokowi mengajak agar mengambil contoh dari keteladanan Rasulullah tersebut. Terutama untuk Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Presiden berharap, Islam di Indonesia bisa menjadi rahmatan lil-alamin 'berkah bagi orang banyak'.

Jokowi juga meminta umat Islam di Indonesia untuk bersatu terutama dalam era kompetisi saat ini.  

"Maka saya mengajak umat Islam di Indonesia untuk kita semuanya selalu berbicara baik, berpikir positif untuk selalu optimis, bekerja keras dan memperkuat ukhuwah wathoniah kita," katanya.

Sebab, menurut Jokowi, energi umat Islam sangat dibutuhkan di Indonesia terutama dalam memberantas kemiskinan, pengangguran dan membangun Indonesia yang lebih baik ke depannya. Dia meminta umat menghindari kebencian dan provokasi.

Untuk puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Istana hari ini, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin hadir dan dipercaya memberikan tausiah hikmah maulid. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya