Mobil Mogok Bahayakan Presiden

Presiden Jokowi Buka Rangkaian KTT IORA 2017
Sumber :
  • ANTARA FOTO/IORA Summit 2017/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mengkritik pemerintah yang menurutnya abai akan keselamatan Presiden Jokowi dalam menjalankan tugas dan kewajiban kenegaraan. Sebab, mobil RI-1 jenis Mercedez-Benz S600 Guard yang biasa ditumpangi Jokowi disebut beberapa kali, mogok.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

"Ya concern-nya pada keamanan Presiden. Presiden itu dalam UU Keprotokoleran harus ada sistem yang baik. Di antara cara itu, kita atur keamanan Presiden, kendaraan itu harus aman. Kalau mogok berarti kendaraan itu enggak aman," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 22 Maret 2017. 

Karenanya, persoalan mogoknya mobil Jokowi yang terjadi berulang kali itu, menurut Fahri, harus dievaluasi. Alasannya, jika tempat mogok mobil tersebut di daerah yang tidak aman, jelas bisa membahayakan keselamatan Presiden. 

Menlu Singapura Bertemu Jokowi di Istana Negara, Ini yang Dibahas

"Jadi ini soal amannya, bukan mogoknya. Harus ada evaluasi. Ya kalau mogoknya di tempat aman. Kalau mogoknya di tempat enggak aman? Itu keamanan Presiden loh," kata dia. 

"Kalau anggota DPR yang meninggal, gantinya gampang. Lah kalau Presiden itu kan bahaya. Ini soal keamanan Presiden jadi harus dievaluasi. Semua alat yang digunakan Presiden, helikopter, pesawat, mobil, semua harus dievaluasi," ujar Politikus PKS ini.

Kembali Mencuat, Golkar Tak Ingin Berandai-andai Soal Kabar Jokowi Gabung

Pemerintah menurut dia juga tidak boleh berdalih bahwa persoalan itu terjadi lantaran mobil kepresidenan sudah lama tidak diganti.  

"Salah sendiri. Sistem pemerintahan enggak boleh membiarkan Presiden naik mobil lama karena terkait keamanan. Kalau sudah lama bikin jangka waktu penggantian. Mesin kapan ausnya, onderdil kapan gantinya," kata Fahri, menyoal mogoknya mobil dinas Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Barat beberapa saat lalu. (ase)
 

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat, 26 April 2024

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain

Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, tidak ingin ikut campur terkait posisi Presiden Jokowi di PDIP. Termasuk nasib kakaknya, Gibran Rakabuming Raka

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024